MAKNA DAHIK DALAM TAFSIR AL MANAR DAN TAFSIR AL MIZAN (Analisis QS. Hu d [11]: 71)

Dwi Elok Fardah, NIM. 18205010109 (2023) MAKNA DAHIK DALAM TAFSIR AL MANAR DAN TAFSIR AL MIZAN (Analisis QS. Hu d [11]: 71). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MAKNA DAHIK DALAM TAFSIR AL MANAR DAN TAFSIR AL MIZAN (Analisis QS. Hu d [11]: 71)) 18205010109_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (MAKNA DAHIK DALAM TAFSIR AL MANAR DAN TAFSIR AL MIZAN (Analisis QS. Hu d [11]: 71)) 18205010109_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Dahik yang secara umum bermakna tertawa” merupakan bentuk ekspresi emosional seseorang manusia yang terjadi dalam keadaan gembira, senang atau merasa geli akan sesuatu hal. Kata dahik mengandung banyak makna, seperti bermakna mengolok olok atau tertawa karena gembi ra. Seperti kisah Sarah istr i N abi Ibra hi m yang terdapat dalam QS. Hu d[11]: 71 tentang kabar gembira akan m endapatkan keturunan yaitu Ish a q yang mana pada saat itu Sarah ter tawa . Namun, pada pem a k naan tersebut ada perdebatan mengenai kata d}ah}ik . Perbedaan tafsir tersebut terda pat dalam Tafsir al Manar dan Tafsir al Mizan, padahal keduanya sama sama tafsir modern. Persoalan pokok yang akan dib ahas dalam penelitian ini yaitu pertama, bagaimana pemaknaan mengenai kata d}ah{ik dalam QS. Hu d : 71 dalam Tafsir al Manar dan Tafsir al Mizan . Kedua, apa perbedaan Tafsir al Manar dan Tafsir al Mizan. Ketiga, b agaimana analisis hermeneutika Gadamer menjelaskan perbedaan dan persamaan interpretasi Tafsir al Manar dan Tafsir al Mizan mengenai makna d}ah{ik dalam QS. H u d: 71. Adapun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian library research dan metode deskriptif analitik Di dalam penelitian ini penulis meminjam teori Hermeneutika Gadamer yang terdiri dari empat langkah, yaitu 1) Kesadaran K eterpengaruhan oleh Sejarah , Pra Pemahaman)Pemahaman), 3) Asimilasi Horizon , 4) Aplikasi Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : pertama, pemaknaan kata dahik pada QS. Hu d:71 dalam tafsir al Manar dan tafsir al Mizan Tafsir al Man>r memaknai kata dahik dengan makna tertawa S edangkan , Tafsir al Mizan memaknai kata tersebut dengan “ haid ””. Kedua, perbedaan dan pe rsamaan T afsir al Manar dan T afsir al Mizan . Kedua tafsir tersebut sama sama menggunakan metode tahlili , berorientasi tafsir bil Ma’ ṡ ur , dan tartib ayat mushafi Keduanya juga mempertimbangkan aspek kolerasi ( munasabat) antar ayat al Qur’an dan m encantumkan pandangan mufasir l ain . Sedangkan perbedaan tafsir al Manar dan tafsir al Mizan adalah mengenai penafsiran, sumber penafsiran dan pengutipan r iwayat mengenai hadis hadis yang berhubungan dengan QS. Hud: 71 . Ketiga, p embacaan Hermeneutika Hans Georg Gadamer dalam menjelaskan perbedaan dan persamaan kata dahik dalam Tafsir al Manar dan Tafsir al Mizan yaitu 1) Kesadaran K eterpengaruhan oleh Sejarah yang mengemu ka kan bahwa Rasyid Rid}a terpengaruh oleh ideologi S unn i. S edangkan Tabataba’ I memaknai haid karena d ipengaruhi oleh ideologi Syi’ah. 2) Pra Pemahaman menunjukkan Rasyid Rid}a memaknai kata d}ah}ik tersenyum bersum b er dari Farra’ Farra’, sedangkanT{aba>t}aba>’i d ipengaruhi oleh pemahaman ulama Syiah dan riwayat hadis yang menunjukkan d}ah{ik bermakna haid. 3) Asimilasi Horizon kata dahik dimaknai tersenyum oleh Rasyid Rida kar ena dalam teks al Qur’an mengabarkan kabar gemb ira dengan tersenyumnya Sarah . S edangkan Tabataba’i merespon kabar gembira tersebut dengan datangnya haid. 4) Aplikasi makna dalam tafsir al Manar bertujuan untuk memberi kabar bahagia dengan memaknai kata d}ah}ik tersenyum . S edangkan dalam tafsir al Mizan bermakna haid karena menunjukkan kal au Sarah masih memiliki masa subur.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item