TAFSIR MISTIK DALAM KITAB SYAMS AL-MA’ARIF AL-KUBRA PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

M. Hendrik Pratama, NIM.: 20205032025 (2023) TAFSIR MISTIK DALAM KITAB SYAMS AL-MA’ARIF AL-KUBRA PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TAFSIR MISTIK DALAM KITAB SYAMS AL-MA’ARIF AL-KUBRA PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) 20205032025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (TAFSIR MISTIK DALAM KITAB SYAMS AL-MA’ARIF AL-KUBRA PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) 20205032025_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Tafsir sebagai sebuah upaya dalam memaknai kalamullah yang merupakan bentuk respon atas hadirnya al-Qur’an terus mengalami dinamisasi. Dinamika penafsiran tampak dengan lahirnya produk tafsir yang memiliki perbedaan kecenderungan dalam memahami dan memaknai al-Qur’an. Di antara berbagai macam kecenderungan tersebut adalah penafsiran yang memuat corak atau bernuansa mistik. Kecenderungan penafsiran secara mistik itu dapat ditemukan salah satunya pada kitab Syams Al-Ma’arif Al-Kubra karya Ahmad bin ‘Ali Al-Buni. Kitab tersebut diklaim sebagai salah satu rujukan yang paling populer dalam mengajarkan mistisme di Indonesia, terutama di lingkungan pesantren. Penafsiran mistik dalam kitab tersebut digambarkan dengan al-Qur’an memiliki sederet rahasia dan khasiat tertentu. Seperti basmalah diyakini mampu memberikan rasa aman dan menolak kejahatan. Hal tersebut menggambarkan bahwa ayat al-Qur’an memiliki kekuatan mistik, magis, serta tampak irasional. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini mengajukan tiga pertanyaan dalam menjawab problem akademik di atas. pertama, bagaimana paradigma mistik dalam penafsiran al-Qur’an? kedua, bagaimana bentuk karakteristik pembahasan al-Qur’an dalam kitab Syams Al-Ma’arif Al-Kubra? Ketiga, bagaimana bagaimana bentuk tafsir mistik dalam Al-Ma’arif Al-Kubra perspektif semiotika Roland Barthes? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat studi kepustakaan (library research). Data primer dalam penelitian ini bersumber dari kitab Syams Al-Ma’a>rif Al-Kubra> yang kemudian akan dianalisa menggunakan teori analisis denotasi dan analisis konotasi dari semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, paradigma mistik secara ontologis berangkat dari dualitas dimensi al-Qur’an yang juga membentuk dualitas makna al-Qur’an zahir dan batin. Kecenderungan dalam mengungkap makna batin ayat yang memungkinkan al-Qur’an dapat dimaknai secara mistik. kedua, terdapat tiga karakteritik ayat al-Qur’an dalam kitab Syams Al-Ma’arif Al-Kubra yakni sebagai penguat argumentasi Al-Buni, ayat yang dibahas sebagai zikir riyadah serta doa khusus, dan ayat al-Qur’an yang dibahas dengan tema asrar wa khawas al-ayah yang memuat unsur penafsiran. Ketiga, terdapat tiga bentuk penafsiran mistik dalam Al-Ma’arif Al-Kubra yakni tafsir mistik basmalah, tafsir mistik surat al-Fatihah, dan tafsir mistik ayat al-Kursi yang lebih didominasi pada pemaknaan level konotatif. Penafsiran mistik tersebut juga dikontruksi oleh dimensi sufistik Al-Buni yang berorientasi pada wacana metafisik seperti ‘ilm al-huruf, asma’ al-husna dan nilai-nilai okultisme. Oleh karenanya, meskipun penafsiran mistik atas al-Qur’an dalam kitab Syams Al-Ma’arif Al-Kubra tampak bernuansa mistik, irasional dan magis, ternyata pemahaman tersebut dikontruksi dengan berbagai logika dan argumentasi ilmiah yang memungkinkan terjadinya hal tersebut.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item