AL-ISTI’AZAH PADA QS. AL-FALAQ DAN QS. AN-NAS DALAM TAFSIR SALMAN: TAFSIR ILMIAH ATAS JUZ ‘AMMA

Annisa, NIM.: 18105030001 (2023) AL-ISTI’AZAH PADA QS. AL-FALAQ DAN QS. AN-NAS DALAM TAFSIR SALMAN: TAFSIR ILMIAH ATAS JUZ ‘AMMA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (AL-ISTI’AZAH PADA QS. AL-FALAQ DAN QS. AN-NĀS DALAM TAFSIR SALMAN: TAFSIR ILMIAH ATAS JUZ ‘AMMA) 18105030001_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text (AL-ISTI’AZAH PADA QS. AL-FALAQ DAN QS. AN-NĀS DALAM TAFSIR SALMAN: TAFSIR ILMIAH ATAS JUZ ‘AMMA) 18105030001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji isti‟azah pada Q.S. al-Falaq dan Q.S. an-Nās dengan fokus kajian tafsīr ‗ilmī pada Tafsir Salman: Tafsir Ilmiah atas Juz 'amma. Penelitian ini berbasis kepustakaan (library research), dengan sumber data utama adalah Tafsir Salman ITB dan literatur lain yang terkait. Data dianalisis dengan metode content analisys dengan jenis penelitian kualitatif. Data-data yang diperoleh dari berbagai sumber diseleksi, kemudian dikategorisasi dan dianalisis barulah selanjutnya mengambil kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa QS. al-Falaq dan QS. an-Nās sebagai bacaan pelindung dari berbagai kejahatan hanya akan berfungsi apabila seseorang memiliki keyakinan tauhid yang kuat. Dalam Tafsir Salman ditemukan juga bagaimana korelasi lima kejahatan yang termuat dalam surah al-Mu‟awwiżatain dengan lima rukun Islam sebagai perlindungan dari masing-masing kejahatan tersebut di era modern saat ini, yaitu: 1) Syahadat untuk melawan rasa "was-was" atau sifat lemah manusia (level individual) dan penyakit syirik (level kolektif); 2) Sholat untuk melawan penyakit gelisah (level individual) dan kejahatan seluruh makhluk (level kolektif); 3) Zakat untuk melawan penyakit "kikir" atau "memedulikan diri sendiri" (level individual) dan dengki atau hasad (level kolektif), 4) Puasa untuk melawan penyakit "tidak sabar" atau "tergesa-gesa" (level individu) dan kejahatan yang terjadi di waktu malam (level kolektif); 5) Haji untuk melawan penyakit "keluh kesah" (level individual) dan provokasi yang digambarkan sebagai "kejahatan si peniup" (level kolektif).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item