TANAH DAN DEKOMPOSISI SOSIAL MASYARAKAT AGAMA KONVERSI LAHAN DAN DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT AGAMA DI DESA LAPA DAYA, SUMENEP

Roziqien, NIM.: 17105040033 (2023) TANAH DAN DEKOMPOSISI SOSIAL MASYARAKAT AGAMA KONVERSI LAHAN DAN DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT AGAMA DI DESA LAPA DAYA, SUMENEP. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TANAH DAN DEKOMPOSISI SOSIAL MASYARAKAT AGAMA KONVERSI LAHAN DAN DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT AGAMA DI DESA LAPA DAYA, SUMENEP) 17105040033_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (TANAH DAN DEKOMPOSISI SOSIAL MASYARAKAT AGAMA KONVERSI LAHAN DAN DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT AGAMA DI DESA LAPA DAYA, SUMENEP) 17105040033_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Maraknya konversi lahan di pesisir Sumenep terjadi sejak tahun 2014-2015. Selama dua tahun, 500 hektar tanah telah beralih tangan ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri tambak udang: Sebuah fenomena yang juga dialami oleh masyarakat Lapa Daya. Di desa ini setidaknya 30 hektar tanah sudah dimiliki oleh perusahaan. Artinya, transaksi jual beli tanah menjadi fenomena umum di masyarakat walaupun berkebalikan dengan konsepsi sangkolan (warisan) yang diyakini oleh orang Madura. Dengan pembacaan tersebut, peneliti mengajukan dua pertanyaan mendasar yang hendak dijawab: Pertama, bagaimana proses konversi lahan berlangsung. Kedua, bagaimana perubahan struktur sosial dan dampaknya pada masyarakat keagamaan di Desa Lapa Daya. Dinamika tersebut terjadi karena perebutan ruang-ruang yang dianggap produktif di Desa Lapa Daya. Makanya teori produksi ruang Hendry Lefebvfre akan dipakai untuk melihat triad teorama yang memungkinkan terjadinya konversi lahan berikut dampaknya yang berupa perubahan struktur: (1) praktik spasial, (2) representasi ruang, (3) ruang representasi. Jenis metodologi penelitian kualitatif. Data dihimpun menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Data tersebut, dipilah dan direduksi sesuai kebutuhan penelitan. Hasilnya dianalisis dan diinterpretasikan hingga akhirnya data disajikan dalam bentuk deskriptif-naratif. Penelitian ini menunjukkan, konversi lahan terjadi karena konsepsi tanah sebagai ruang sakral sudah tercerabut dari kesadaran masyarakat Lapa Daya. sebuah pijakan awal semangat industrialisasi Madura lewat pembangunan Suramadu dan pengesahan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah Sumenep tahun 2013-2024. Akibatnya konversi lahan dalam jumlah besar terjadi. Ketimpangan penguasaan lahan semakin menajam. Masyarakat terpaksa mengalihkan moda produksi yang semula terkonsentrasi di sektor pertanian ke sektor perburuhan di ruang industri. Peralihan tersebut, pada tataran berikutnya, juga menggeser tradisi lama yang hidup berdasarkan persepsi masyarakat atas tanah, bahwa relasi sosial antara masyarakat dengan kiai ditentukan keilmuan dan kemampuan magisnya, sekarang relasi tersebut di dasarkan kepemilikan kekayaan. Inilah sebabnya investor, makelar tanah, dan kiai yang sekaligus kalebun, saling bahu membahu memperkuat posisi di Desa Lapa Daya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item