HAJI DAN LARANGAN PEREMPUAN BEPERGIAN TANPA MAHRAM (STUDI MA’ANIL HADIS)

Rifqoh Yuliyantika, NIM.: 19105051007 (2023) HAJI DAN LARANGAN PEREMPUAN BEPERGIAN TANPA MAHRAM (STUDI MA’ANIL HADIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HAJI DAN LARANGAN PEREMPUAN BEPERGIAN TANPA MAHRAM (STUDI MA’ANIL HADIS))
19105051007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (HAJI DAN LARANGAN PEREMPUAN BEPERGIAN TANPA MAHRAM (STUDI MA’ANIL HADIS))
19105051007_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Melihat fenomena saat ini bahwa tidak sedikit perempuan yang bepergian tanpa mahram. Di Indonesia, pemahaman tentang keharusan perempuan bepergian maupun haji bersama mahram kian memudar kecuali kelompok fundamentalis yang memahami mahram secara tekstual. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut dikarenakan akses perempuan ke dunia luar semakin luas. Kemudian, Kementrian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan bahwa perempuan kini diizinkan beribadah haji dan umrah tanpa wali laki-laki atau mahram. Taufi>q bin Fauza>n Al-Rabi>’ah selaku Menteri Haji dan Umrah Saudi mengumumkan keputusan ini dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Saudi di Kairo, Mesir. Berdasarkan hal tersebut, maka timbul pertanyaan, bagaimana pemahaman mahram haji di Indonesia. Bagaimana hadis memahami konsep mahram secara komprehensif serta relevan dan tidak menyudutkan perempuan dalam melakukan perjalanan tanpa mahram. Berpijak dari fenomena di atas, terdapat tiga rumusan masalah: pertama, bagaimana takhrij hadis tentang larangan perempuan bepergian tanpa mahram?. Kedua, bagaimana pemahaman terhadap hadis tentang larangan perempuan bepergian tanpa mahram?. Ketiga, bagaimana kontekstualisasinya terhadap ibadah haji bagi perempuan di Indonesia?. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan teori ma‟anil hadis yang digagas oleh Nurun Najwah. Langkah awal penelitian ini menguji validitas hadis dengan aspek sanad dan matan. Kemudian dalam memahami hadisnya menggunakan langkah-langkah dengan beberapa aspek: bahasa, konteks historis, kajian tematik-komprehensif, serta menarik ide dasar dari hadis tersebut. Langkah terakhir yaitu, melakukan analisis terhadap ibadah haji bagi perempuan di Indonesia dewasa ini. Hasil penelitian ini adalah: pertama, hadis tentang larangan perempuan bepergian tanpa mahram, berstatus sebagai hadis sahih. Kedua, ide dasar yang dapat diambil adalah “terlaksananya ibadah haji secara baik dengan adanya sesuatu yang membantu”. Pada masa Nabi saw., keberadaan mahram personal (baca: orang) sangat dibutuhkan perempuan agar dapat haji dengan aman dan khusyuk. Kemudian, dalam konteks yang berbeda, sesuatu yang dapat membantu terlaksananya ibadah haji secara baik dapat berubah pula. Ketiga, dalam konteks Indonesia, pelaksanaan ibadah haji tidak dilakukan secara perseorangan, namun senantiasa bersama-sama dengan rombongan, di bawah koordinasi Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai pemegang kebijakan. Oleh sebab itu, berbagai fasilitas yang disediakan, yang memegang kunci utana dalam menjamin keamanan ibadah haji secara maksimal menggantikan posisi mahram personal. Dengan ini, dapat dilihat bahwa hadis dan konteks Indonesia dewasa ini menjadi relevan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Agung Danarta, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Haji, Perempuan, Mahram, Kontekstualisasi.
Subjects: Ilmu Hadits
WANITA DALAM ISLAM
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 16 Jun 2023 10:17
Last Modified: 16 Jun 2023 10:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59164

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum