DISTRIBUSI KEKAYAAN DALAM ISLAM DAN KRISTEN: TINJAUAN KEADILAN SOSIAL PERSPEKTIF JOHN RAWLS TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD BAQIR AL-SADR DAN RONALD JAMES SIDER

Muhamad Fauzi, NIM.: 19105020026 (2025) DISTRIBUSI KEKAYAAN DALAM ISLAM DAN KRISTEN: TINJAUAN KEADILAN SOSIAL PERSPEKTIF JOHN RAWLS TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD BAQIR AL-SADR DAN RONALD JAMES SIDER. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (DISTRIBUSI KEKAYAAN DALAM ISLAM DAN KRISTEN: TINJAUAN KEADILAN SOSIAL PERSPEKTIF JOHN RAWLS TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD BAQIR AL-SADR DAN RONALD JAMES SIDER) 19105020026_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview
	Text (DISTRIBUSI KEKAYAAN DALAM ISLAM DAN KRISTEN: TINJAUAN KEADILAN SOSIAL PERSPEKTIF JOHN RAWLS TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD BAQIR AL-SADR DAN RONALD JAMES SIDER) 19105020026_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Ketimpangan kekayaan di tengah masyarakat plural seperti Indonesia menuntut pendekatan lintas iman yang adil dan inklusif. Kajian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa masyarakat Indonesia yang plural secara agama dan sosial menghadapi tantangan ketimpangan ekonomi yang kompleks. Penelitian ini mengkaji konsep distribusi kekayaan dalam pemikiran Muhammad Baqir al-Sadr (Islam) dan Ronald J. Sider (Kristen), dianalisis melalui teori justice as fairness dari John Rawls. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka digunakan untuk menelaah karya-karya utama ketiga pemikir tersebut dalam perspektif perbandingan dan analisis filosofis. Sadr menekankan distribusi pasca-produksi melalui zakat, kharaj, dan pembatasan kepemilikan berbasis prinsip tauhid, yang mencerminkan semangat difference principle. Sider menekankan reformasi struktural melalui perubahan gaya hidup, kepekaan terhadap kaum miskin, serta kebijakan publik yang berpihak pada keadilan, sejalan dengan prinsip fair equality of opportunity. Keduanya berpandangan bahwa ketimpangan hanya dapat dibenarkan sejauh memberi manfaat bagi kelompok paling rentan. Temuan ini menunjukkan bahwa prinsip keadilan dalam pemikiran Sadr dan Sider dapat dirumuskan ulang dalam kerangka reflective equilibrium dan overlapping consensus Rawls, sebgai dasar filosofis dan praktis untuk merumuskan kebijakan distribusi kekayaan yang adil secara sosial serta dapat diterima secara moral dalam masyarakat majemuk.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item