Childani Aulia Rahma, NIM.: 21105030065 (2025) DISKURSUS HIJAZ DALAM UPAYA REVISIONIS MEREKONSTRUKSI SEJARAH KANONISASI AL-QUR’AN ( PENAFSIRAN STEPHEN J. SHOEMAKER ATAS Q. ALI ʿIMRAN AYAT 96). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (DISKURSUS HIJAZ DALAM UPAYA REVISIONIS MEREKONSTRUKSI SEJARAH KANONISASI AL-QUR’AN ( PENAFSIRAN STEPHEN J. SHOEMAKER ATAS Q. ALI ʿIMRAN AYAT 96))
21105030065_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
|
Text (DISKURSUS HIJAZ DALAM UPAYA REVISIONIS MEREKONSTRUKSI SEJARAH KANONISASI AL-QUR’AN ( PENAFSIRAN STEPHEN J. SHOEMAKER ATAS Q. ALI ʿIMRAN AYAT 96))
21105030065_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Dilatarbelakangi oleh perdebatan mengenai Hijaz sebagai kota suci umat Islam dan kaitannya dengan sejarah al-Qur’an, serta klaim Stephen J. Shoemaker dalam Creating The Qur’an yang menyatakan bahwa al-Qur’an dibentuk pada dua abad setelah wafatnya Nabi Muhammad oleh para pengikutnya di luar Hijaz dan banyak memuat konten tambahan dari persinggungan budaya dengan Yahudi dan Kristen, penelitian ini berusaha menganalisis bagaimana al-Qur’an berbicara mengenai Hijaz di era Islam awal dan mengeksplorasi bagaimana Stephen J. Shoemaker menafsirkan Q. 3: 96 yang berimplikasi pada argumennya terhadap sejarah kanonisasi al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan studi konsep dan pemikiran sebagai desain penelitian dan riset kepustakaan dengan sumber-sumber primernya adalah kajian kritis Shoemaker. Dalam hal pengumpulan sumber primer ini, penulis mendokumentasikan sumber data mengenai pemikiran Shoemaker, terutama melalui buku terbarunya yaitu Creating The Qur’an: A Historical-Critical Study, beserta karya-karya yang relevan dengan pembahasan fokus utama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa al-Qur’an sendiri memang tidak secara eksplisit menyebut Hijaz sebagai tempat awal kemunculannya, namun hanya berkaitan dengan kiblat, haji, ibadah, dan tempat suci. Menurut literatur Muslim, pengumpulan al-Qur’an terjadi dalam tiga tahap yaitu pada masa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan distandarisasikan pada masa Utsman bin ‘Affan. Pada masa Bani Umayyah, al-Qur’an disempurnakan dengan tanda baca, diakritik, harakat, dan titik yang membedakan huruf-huruf yang serupa. Shoemaker memaparkan bahwa ada upaya yang lebih jauh terhadap al-Qur’an pada masa Bani Umayyah daripada yang selama ini diketahui. Dalam menafsirkan Q. 3: 96, Shoemaker menyangkal argumen para mufassir yang menafsirkan bakkah sebagai nama kuno makkah dengan bukti-bukti yang ia temukan. Temuan Shoemaker ini memiliki implikasi terhadap argumennya yang menyimpulkan bahwa Makkah bukanlah tempat suci yang dimaksud oleh al-Qur’an, melainkan merujuk kepada Yerusalem. Ini mendukung tesis utamanya bahwa sebagian besar isi al-Qur'an, terutama yang berkaitan dengan tradisi Yahudi dan Kristen, terbentuk di luar Hijaz oleh para pengikut awal Nabi Muhammad. Shoemaker meyakini bahwa pada masa kekhalifahan Bani Umayyah-lah al-Qur’an baru dikanonisasikan dengan memuat banyak konten tambahan dari Yahudi dan Kristen akibat persinggungan para pemeluk Islam awal dengan mereka di tempat-tempat penaklukannya.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Dr. Phil. Mu’ammar Zayn Qadafy, M. Hum |
| Uncontrolled Keywords: | Hijaz; Kanonisasi al-Qur’an; Stephen J. Shoemaker |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1) |
| Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
| Date Deposited: | 11 Jul 2023 09:14 |
| Last Modified: | 18 Nov 2025 10:47 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59770 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
