FATWA TENTANG PERNIKAHAN MELALUI VIDEO CALL DALAM WEBSITE DI INDONESIA: ANALISIS METODE ISTIMBAT DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEMASLAHATAN

Muhammad Rifky Yusuf, S.H., NIM.: 20203011024 (2023) FATWA TENTANG PERNIKAHAN MELALUI VIDEO CALL DALAM WEBSITE DI INDONESIA: ANALISIS METODE ISTIMBAT DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEMASLAHATAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (FATWA TENTANG PERNIKAHAN MELALUI VIDEO CALL DALAM WEBSITE DI INDONESIA: ANALISIS METODE ISTIMBĀṬ DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEMASLAHATAN) 20203011024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (FATWA TENTANG PERNIKAHAN MELALUI VIDEO CALL DALAM WEBSITE DI INDONESIA: ANALISIS METODE ISTIMBĀṬ DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEMASLAHATAN) 20203011024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan bisa dianggap sah jika memenuhi rukun dan syaratnya. Salah satu rukun pernikahan adalah akad. Adanya perkembangan teknologi yang menyediakan fasilitas untuk melakukan akad dengan lebih cepat dan mudah, yaitu melalui video call. Perkembangan teknologi ini akhirnya berpengaruh terhadap perdebatan terkait kebolehan dan tidaknya pernikahan tidak dalam satu majlis. Banyak fatwa yang dikeluarkan terkait pernikahan melalui video call, melihat belum adanya undang-undang yang mengatur tentang kebolehan atau ketidakbolehan pernikahan melalui video call ini. Dari beberapa fatwa yang dikeluarkan, ada enam fatwa yang menarik perhatian untuk diteliti, yaitu fatwa dalam website Bimbinganislam.com, Islam.nu.or.id, Islamkaffah.id, Dewanfatwa.com, Suaramuhammadiyah.id, dan Piss-ktb.com. Penelitian ini ingin melihat metode istimbāṭ dari fatwa yang dikeluarkan oleh website-website tersebut. Penelitian ini juga ingin melihat relevansinya dengan kemaslahatan. Penelitian ini merupakan penelitian terhadap norma hukum yang dikeluarkan oleh website-website tersebut. Selain itu, penelitian ini juga penelitian terhadap dasar dan nilai yang terkandung dalam fatwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis filosofis dengan memfokuskan terhadap kajian metodologi dan dasar hukum fatwa. Untuk itu, data-data primer dari kajian ini adalah fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh enam website tersebut. Selain itu, bahan data primer juga diperoleh dari beberapa buku usul fikih yang relevan sebagai landasan rujukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan fatwa yang penulis teliti disebabkan oleh metodologi istimbāṭ yang digunakan. Terdapat fatwa yang menggunakan pendekatan bayāni, yaitu Bimbinganislam.com, Islam.nu.or.id, dan Piss-ktb.com. Ada juga fatwa yang menggunakan pendekatan ta'līly, seperti Dewanfatwa.com, Islamkaffah.id, dan Muhammadiyah.id. Fatwa-fatwa yang menggunakan pendekatan bayāni juga terjadi perbedaan. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan kecenderungan mazhab. Bimbinganislam.com bermazhab Salafi, sementara Islam.nu.or.id dan Piss-ktb.com bermazhab Syafi’iyyah. Adapun fatwa-fatwa yang menggunakan metode ta'līly sepakat tidak sah. Selain itu, fatwa tentang keabsahan dan ketidakabsahan pernikahan melalui video call mengandung nilai kemaslahatan yang tidak bertentangan dengan maqāshid as-syarī`ah, al-Qur’an, as-Sunnah, dan qiyās, tetapi fatwa keabsahannya lebih mengandung nilai kemaslahatan dalam berbagai situasi terlebih dalam situasi darurat, seperti pandemi Covid-19.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item