FIKIH SEKSUALITAS KELUARGA ISLAM INDONESIA: (TELAAH PEMIKIRAN K.H. HUSEIN MUHAMMAD)

Maulidi Dhuha Yaum Mubarok, NIM: 19203010026 (2023) FIKIH SEKSUALITAS KELUARGA ISLAM INDONESIA: (TELAAH PEMIKIRAN K.H. HUSEIN MUHAMMAD). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (FIKIH SEKSUALITAS KELUARGA ISLAM INDONESIA: (TELAAH PEMIKIRAN K.H. HUSEIN MUHAMMAD)) 19203010026_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (FIKIH SEKSUALITAS KELUARGA ISLAM INDONESIA: (TELAAH PEMIKIRAN K.H. HUSEIN MUHAMMAD)) 19203010026_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kiai Husein merupakan salah satu tokoh yang menyuarakan sekaligus menawarkan gagasan keadilan terhadap perempuan, yang menurutnya mengalami ketimpangan sosial dalam berkehidupan, tidak sesuai dengan spirit syari’at Islam yang bersumber dari al-Qur’ān dan al-Hadits, ini disebabkan hasil dari konstruksi sosial-budaya yang tidak kontekstual. Kiai Husein menyebutnya fikih seksualitas dengan menghadirkan gagasan pemikiran sesuai nilai-nilai universal al-Qur’ān yang menurutnya tidak terrefleksikan dalam kitab-kitab klasik yang telah ada. Kajian dan analisis Kiai Husein memandang bahwa kajian fikih ini sedang tidak membahas ketentuan teknis hukum fikih seperti ketentuan teknis seperti hukum wajib, sunnah, makruh, mubah, dan haram, melainkan fikih sebagai pandangan keagamaan terhadap sesuatu aspek keagamaan, fikih sebagai kerangka moral-etik sosial sebagai pedoman kehidupan manusia dengan tujuan untuk memperoleh kemaslahatan. Kiai Husein menawarkan paradigma yang dikonstruksi olehnya, yaitu: tauhid pembebasan Islam, prinsip penghormatan kemanusian, dan kesetaraan-keadilan relasi, ini dijadikan sebagai landasan pemahaman dan pembenaran terhadap konsep fikih seksualitas miliknya. Dengan demikian, penelitian ini akan membahas mengapa Kiai Husein menyatakan bahwa konsep fikih seksualitas dan paradigmanya adalah sebuah pemahaman yang benar sekaligus sebagai suatu kebenaran. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif yang mengambil model kajian tokoh sekaligus menempatkannya pada kategori kajian kepustakaan (library research), bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan filosofis menggunakan teori hermenetika Gracia. Dalam metode pengumpulan data, penyusun menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini memberikan hasil faktor-faktor penyebab dari pemikiran Kiai Husein, di antaranya: Pertama, faktor latar belakang keluarga pesantren Kiai Husein memiliki sejarah pemikiran moderat yang berbeda dari pesantren pada umumnya saat itu, serta kesempatan pendidikan agama dan umum yang diberikan padanya, memainkan peran penting dalam perkembangan pemahamannya dan ia gunakan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan yang dianggapnya telah kehilangan nilai-nilai Islam. Kedua, faktor ketertarikan terhadap problematika perempuan yang hadir dari kitab-kitab fikih klasik, yang ia yakini seharusnya mengandung nilai keadilan, kemaslahatan, hikmah, dan kasih sayang, yang keseluruhannya sudah pasti mencerminkan sifat-sifat Allah swt. Ketiga, Pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur'an tentang relasi antara perempuan dan laki-laki harus mempertimbangkan konteks historis, sosial, dan budaya di mana ayat-ayat tersebut diturunkan, menjadi tanggungjawab untuk dijaga dan dikembangkan sesuai perkembangan kemanusiaan karena merupakan anugerah Allah swt., dalam mewujudkan keluarga Sakinah berlandaskan pada lima asas, yaitu: karāmaḥ insāniyah, hubungan yang setara, keadilan, mawaddah wa raḥmah, serta pemenuhan kebutuhan baik dalam dunia maupun akhirat (al-Falāḥ).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item