PEMBACAAN SURAH AT-TAUBAH DALAM TRADISI KEBA TUA (Studi Living Qur’an di Pedukuhan Tembana, Kutosari, Kebumen)

Akhmad Athoilah Sohibul Hikam, NIM.: 18105030060 (2023) PEMBACAAN SURAH AT-TAUBAH DALAM TRADISI KEBA TUA (Studi Living Qur’an di Pedukuhan Tembana, Kutosari, Kebumen). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMBACAAN SURAH AT-TAUBAH DALAM TRADISI KEBA TUA (Studi Living Qur’an di Pedukuhan Tembana, Kutosari, Kebumen))
18105030060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PEMBACAAN SURAH AT-TAUBAH DALAM TRADISI KEBA TUA (Studi Living Qur’an di Pedukuhan Tembana, Kutosari, Kebumen))
18105030060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi pembacaan surah at-Taubah dalam ritual keba tua di Pendukuhan Tembana, Kec. Kebumen, Kab. Kebumen, merupakan bentuk ritual masyarakat yang berimplementasi terhadap Al-Qur’an. Kajian ritual masyarakat ini diperlukan untuk menambah khazanah keilmuan Islam dan mempelajari berbagai macam fenomena sosial dan keagamaan yang bekaitan dengan Al-Qur’an. Fokus kajian dari skripsi ini dibatasi pada dua masalah: Bagaimana prosesi pembacaan surat at-Taubah dalam ritual keba tua yang dilakukan oleh masyarakat Tembana? Dan pemaknaan surah at-Taubah oleh masyarakat Tembana dalam ritual keba tua?. Fenomena-fenomena ini yang melatarbelakangi penulis dalam mengangkat kembali sebuah keunikan yang ada pada tradisi ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pendekatan living Qur’an digunakan untuk melihat bagaimana resepsi masyarakat terhadap Al-Qur’an, dan bagaimana Al-Quran memberikan makna dan realitas yang unik kepada masyarakat dalam tradisi keba tua. Teori Sosio-Antropologi milik Clifford Geertz menjadi teori yang penulis gunakan dalam membaca sistem simbol, perasaan dan motivasi, konsepsi eksistensi, konsepsi faktual, dan realitas yang unik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pertama, prosesi pembacaan surah at-Taubah diawali dengan penyampaian isi acara dan pelaku tradisi. Kemudian pembacaan hadarah dilanjutkan pembacaan surah at-Taubah dan ditutup dengan doa. Pembacaan surah at-Taubah dilakukan secara bersama-sama dengan ketentuan pembagian yang telah dibagi dan memenuhi kriteria untuk membaca. Biasanya tokoh masyarakat dan yang bacaannya sesusai dengan ketentuan membaca Al-Qur’an. kedua, tentang tradisi pembacaan surah at-Taubah dalam ritual keba tua di Tembana, mencermati dengan teori antropologi interpretatif Clifford Geertz, dapat disimpulkan bahwa tradisi ini merupakan fenomena sosial budaya yang diwariskan turun-temurun melalui tradisi lisan, tanpa melalui pembelajaran formal. Pemahaman sosial terhadap makna simbol menimbulkan berbagai makna pribadi yang berbeda. Makna yang beragam apabila ditarik benang merahnya, makna yang berbeda terhubung satu sama lain. Keterkaitan itu berupa commen sense tentang pentingnya Al-Qur’an sebagai bagian dari kehidupan mereka. Masyarakat Tembana meyakini dengan menjadikan surah at-Taubah sebagai bagian dari keba tua, maka harapan-harapan mereka akan tercapai. Makna ini tidak hanya milik individu, akan tetapi telah menjadi makna sosial yang diyakini oleh masyarakat Tembana secara keseluruhan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Siti Khodijah Nurul Aula M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Surat at-Taubah, Tradisi Keba Tua, Tembana.
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 18 Jul 2023 14:20
Last Modified: 18 Jul 2023 14:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59934

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum