PENAFSIRAN QS. AL-WAQI’AH [56]: 75-79 PERSPEKTIF HERMENEUTIKA MA’NA CUM MAGZA

Muhammad Dawil Adkha, NIM.: 21205031020 (2023) PENAFSIRAN QS. AL-WAQI’AH [56]: 75-79 PERSPEKTIF HERMENEUTIKA MA’NA CUM MAGZA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN QS. AL-WAQI’AH [56]: 75-79 PERSPEKTIF HERMENEUTIKA MA’NA CUM MAGZA)
21205031020_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN QS. AL-WAQI’AH [56]: 75-79 PERSPEKTIF HERMENEUTIKA MA’NA CUM MAGZA)
21205031020_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penafsiran QS. al-Waqi’ah [56]: 75-79 sejauh ini hanya berfokus pada pemaknaan teks saja. Penafsiran oleh para mufasir dari masa klasik sampai kontemporer tidak sampai mengungkap signifikansi yang terdapat dalam rangkaian ayat tersebut. Sehingga, diperlukan rekonstruksi penafsiran yang melibatkan pemaknaan holistik agar signifikansi (pesan utama) yang terkandung dalam QS. al-Waqi’ah [56]: 75- 79 tidak terabaikan. Metode penelitian dalam tesis ini adalah library research yang berupaya untuk merekonstruksi penafsiran rangkaian ayat tersebut dengan menggunakan pendekatan teori ma’na cum magza. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana makna historis (al-ma’na at-tarikhi) QS. al-Waqi’ah [56]: 75-79? 2. Bagaimana signifikansi historis (almagza at-tarikhi) QS. al-Waqi’ah [56]: 75-79? 3. Bagaimana signifikansi dinamis kontemporer (al-magza al-mutaharrik al-mu’asir) QS. al-Waqi’ah [56]: 75-79? Hasil penelitian ini adalah: Pertama, makna historis (al-ma’na at-tarikhi) QS. al- Waqi’ah [56]: 75-79 menunjukkan bahwa diksi al-mut}ahharun merupakan kata kunci yang perlu dianalisis dalam setiap sub-bab analisis makna historis. Diksi almut ahharun secara historis dapat dimaknai dengan negasi dari term al-jahiliyyun. Kedua, signifikansi historis (al-magza at-tarikhi) QS. al-Waqi’ah [56]: 75-79 menunjukkan keberanian Nabi Muhammad dalam menyampaikan kebenaran Al- Qur’an yang disertai dengan argumentasi yang kuat. Ketiga, signifikansi dinamis kontemporer (al-magza al-mutaharrik al-mu’asir) QS. al-Waqi’ah [56]: 75-79 dapat dikaitkan dengan tiga bidang: agama, akademik, dan kesehatan. Di bidang agama, profesi dai harus diisi orang-orang yang kompeten agar dakwah yang disampaikan berlandaskan dalil-dalil yang kuat. Di bidang akademik, seorang peneliti harus memiliki sikap ilmiah agar berani mempertahankan kebenaran disertai dengan landasan teori yang kuat. Di bidang kesehatan, pakar medis harus aktif menyebarkan informasi kesehatan agar hoaks seputar kesehatan yang tersebar masif melalui media sosial dapat diminimalisir.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Phil. Sahiron, MA.
Uncontrolled Keywords: al-mutahharun, ma’na cum magza, pemaknaan holistik.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 24 Jul 2023 11:18
Last Modified: 24 Jul 2023 11:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59986

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum