PENDIDIKAN ANDRAGOGI PADA PERISTIWA PEWAHYUAN PERTAMA NABI MUSA

M. Wildan, NIM.: 20204012040 (2023) PENDIDIKAN ANDRAGOGI PADA PERISTIWA PEWAHYUAN PERTAMA NABI MUSA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENDIDIKAN ANDRAGOGI PADA PERISTIWA PEWAHYUAN PERTAMA NABI MUSA)
20204012040_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENDIDIKAN ANDRAGOGI PADA PERISTIWA PEWAHYUAN PERTAMA NABI MUSA)
20204012040_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peristiwa pewahyuan pertama Nabi Musa dapat dipahami dari perspektif teori andragogi. Fenomena Nabi Musa ini adalah isyarat psikologis yang mempesona untuk diteliti. Itulah mengapa sudah cukup banyak yang mengkaji tentang kisah Nabi Musa dengan berbagai perspektif. Namun sejauh penelusuran penulis, masih belum ada yang mengkaji tentang kisah pewahyuan pertama Nabi Musa perspektif Pendidikan andragogi. Kajian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang sumber datanya berupa bahan pustaka dan literatur-literatur lainnya. Sumber data primer yang digunakan adalah Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qurthubi, Tafsir al-Munir, Tafsir Ath-Thabari, dan Tafsir Al-Azhar. buku The Adult Learning karya Malcolm S Knowles, dkk, dan disertasi Rosidin yang berjudul Konsep Andragogi dalam al-Qur’an. Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik Tafsir Maudhu’i. dan content analysis. Hasil penelitian adalah: Pertama, proses pembelajaran Nabi Musa terdiri dari: 1) tahap pengkondisian;2) tahap Observasi Reflektif; 3) tahap Konseptualisasi; 4) tahap Implementasi; serta 5) Hidden Curriculum. Kedua, Pendidikan andragogi yang terkandung pada kisah pewahyuan Nabi Musa yaitu: 1) the need to know (Kebutuhan Pengetahuan) Allah yang harus menyadarkan peserta didik bahwa mereka membutuhkan pembelajaran tersebut yakni untuk dapat menumbuhkan “felt need” (perasan membutuhkan) pada Nabi Musa; 2) learners’ self-concept yang peneliti temukan, antara lain: a. Self Esteem (Harga diri) berupa: panggilan keakraban, sikap kasih sayang, dan pelibatan dalam pembelajaran; b. Memberi Kesadaran Terhadap Potensi Diri; 3) The role of the learners’ experiences (peran pengalaman pembelajar) yang terdiri dari: a. Pengalaman sebagai sumber belajar; b. Pengalaman sebagai model mental; 4) Readiness to learn (kesiapan belajar); 5) Orientation to learning (orientasi belajar); 6) Motivation (motivasi). Berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsik

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Dwi Ratnasari, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Andragogi, pewahyuan, Nabi Musa
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Tafsir Al-Qur'an > Sejarah Nabi dan Rasul
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S-2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 27 Jul 2023 10:23
Last Modified: 27 Jul 2023 10:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60008

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum