STRATEGI MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN LELUHUR ETNIS TIONGHOA

HARIS ABROR, NIM.: 06720005 (2011) STRATEGI MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN LELUHUR ETNIS TIONGHOA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (STRATEGI MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN LELUHUR ETNIS TIONGHOA)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (STRATEGI MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN LELUHUR ETNIS TIONGHOA)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Keyakinan bahwa kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan melalui sistem kepercayaan dan simbol dari satu generasi ke generasi berikutnya, tidaklah selalu bisa dibuktikan keabsahannya. Kebudayaan harus diakui sebagai hasil dari proses dinamika masyarakat dengan kondisi-kondisi disekelilingnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa kebudayaan sengaja didesain untuk dijadikan alat penegasan dan pembenaran suatu praktik tertentu, yang dibaliknya tersembunyi tujuan-tujuan dalam rangka membedakan satu kelompok dengan kelompok lainnya. Komunitas Tionghoa Makam Haji, dan Begalon adalah orang Tionghoa yang berjuang dalam menyelaraskan nilai-nilai kebenaran budaya dengan kondisi lingkungan tanpa mempedulikan latar belakang sebagai Tionghoa. Sedangkan, Komunitas Tionghoa Pasar Gede mencoba merefleksikan nilai-nilai kebudayaan leluhurnya supaya tetap hidup dan bertahan dengan berbagai macam situasi yang berkembang. Namun, secara general ketiga komunitas itu akan selamanya disebut sebagai Tionghoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan berbagai macam instrumen seperti: observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis dalam Penelitian ini menggunakan model Induksi analitik, adalah suatu proses untuk analisis kasus demi kasus, atas segi-segi yang spesifik guna menetapkan kondisi-kondisi yang mana selalu muncul mendahului kemunculan beberapa tipe tingkah laku tertentu. Model ini sangat relevan untuk digunakan di dalam interpretasi terhadap data dan fakta yang diperoleh di lapangan. Ketidakadilan-sosial menjadi ekses dari diberlakukannya kebijakan diskriminatif bagi seluruh kalangan Tionghoa. Penguasa menciptakan definisinya sendiri terhadap kalangan Tionghoa, akibatnya berkembang konstruksi di tengahtengah masyarakat seolah-olah kalangan Tionghoa adalah orang asing. Selain itu, kepentingan kekuasaan berakibat pada terbatasnya ruang sosial untuk kalangan Tionghoa berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Problematika semacam ini menegaskan bahwa di luar masyarakat ada kekuatan struktur yang mengarahkan dan mengendalikan dinamika di dalamnya, seperti apa yang dijelaskan oleh Talcot Parson dalam teori fungsionalisme struktural. Realitas sosial semacam ini secara gamblang terungkap di komunitas Tionghoa Makam Haji, Begalon, dan Pasar Gede sebagai pihak yang benar-benar mengalaminya. Pada akhirnya komunitas Tionghoa Makam Haji, Begalon, dan Pasar Gede memiliki strategi sendiri-sendiri dalam mempertahankan keberadaan serta melestarikan idenitas kebudayaannya. Beberapa strategi yang dijalaninya, seperti; bersosialisasi, berorganisasi, memaksimalkan peran keluarga, menjaga klenteng dan pengelolaan sekolah terbukti jitu untuk melakukan penyesuaian atas kondisi yang tidak menguntungkan. Pada akhirnya, kekuasaan yang menjadi agen penyelamat bagi keberlangsungan hidup kalangan Tionghoa berseta kebudayaannya. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Dadi Nurhaedi, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Tionghoa, dan Kebud ayaan Leluhur Tionghoa.
Subjects: Sosiologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 23 Nov 2023 11:20
Last Modified: 23 Nov 2023 11:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6003

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum