WACANA TAFSIR FEMINIS DALAM KESARJANAAN MUSLIM INDONESIA ERA KONTEMPORER

Safira Malia Hayati, NIM.: 20205032004 (2023) WACANA TAFSIR FEMINIS DALAM KESARJANAAN MUSLIM INDONESIA ERA KONTEMPORER. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (WACANA TAFSIR FEMINIS DALAM KESARJANAAN MUSLIM INDONESIA ERA KONTEMPORER) 20205032004_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (WACANA TAFSIR FEMINIS DALAM KESARJANAAN MUSLIM INDONESIA ERA KONTEMPORER) 20205032004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Kesarjanaan feminis muslim Indonesia telah menawarkan konsep pemahaman menjadi cara pandang baru dalam menyelesaikan problem gender yang berkembang dalam masyarakat. Di antara kesarjanaan feminis muslim yang diteliti adalah Husein Muhammad, Zaitunah Subhan, Nasarudin Umar, Musdah Mulia, Badriyah Fayumi, Faqihuddin, dan Nur Rofiah. Ketujuh kesarjanaan feminis ini telah menawarkan metode pembacaan yang berbeda terhadap ayat-ayat gender yang ditafsirkan dengan misogini. Oleh karena itu, kajian terkait ideologi dan genealogi kesarjanaan dalam menkontruksi konsep pemahamannya menjadi hal menarik untuk ditelaah dengan tujuan membuktikan bahwa wacana tafsir feminis dalam kesarjanaan feminis muslim Indonesia mengalami perkembangan dari masa ke masa. Berdasarkan problem akademik tersebut, penelitian ini menjawab tiga rumusan masalah yaitu: Apa saja bentuk interpretasi objektif, ekspresif, dan dokumenter dalam wacana tafsir feminis kesarjanaan muslim Indonesia? Bagaimana perkembangan dan dan genealogi arus pemahaman dalam wacana tafsir kesarjanaan feminis muslim Indonesia? Serta bagaimana implikasi wacana tafsir feminis kesarjanaan dalam kajian tafsir di Indonesia. Penelitian ini merupakan library reseach yakni menjadikan tulisan-tulisan kesarjanaan feminis muslim yang concern dalam bidang tafsir sebagai sumber primer, dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan tema sebagai sumber sekunder. Pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan daftar check-list klasifikasi, skema dan peta penulisan, dan format catatan penelitian serta menggunakan google scholar, google book, dan Perpusnas RI dengan kata kunci nama kesarjanaan, kata tafsir, dan feminisme. Dalam analisis data, penulis menggunakan teori ideologi dan utopia dalam interpretation of weltanchauung Karl Mannheim untuk melihat setting social atau makna objektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter dalam mengkontruksi wacana tafsir feminis oleh kesarjanaan muslim Indonesia, sedangkan untuk melihat perkembangan konsep pemahaman kesarjanaan penulis menggunakan pendekatan genealogi. Hal ini berguna untuk menemukan kembali keterpengaruhan antar kesarjanaan yang diteliti dalam menafsirkan Al-Qur’an yang egaliter. Ini bisa dilihat melalui realitas sosial, ekspresi, aksi, atau praktik yang diproduksi baik secara koheren maupun kontradiktif. Berdasarkan tiga isu yang dipilih antara lain: konsep penciptaan manusia, konsep kepemimpinan rumah tangga, dan praktik poligami, maka penelitian ini membuktikan bahwa wacana tafsir feminis dalam kesarjanaan muslim mengalami perkembangan yang signifikan. Meskipun, antara kesarjanaan satu dengan kesarjanaan yang lain berada dalam satu core yang sama, namun tetap memiliki metodologi indepen yang memberi implikasi pada arah baru dalam kajian tafsir Indonesia. Selain itu, dapat dilihat tipologi pemikirian ideologinya bahwa kesarjanaan ini bisa dikategorikan kepada progresif kontemporer dengan tipologi progresif-liberal dan progresif-moderat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item