MUHAMMAD SAID AL - ASYMAWY DAN PEMIKIRANNYA TENTANG ISLAM POLITIK DI MESIR 1970-1993

Bagus Sudrajat, NIM.: 01120704 (2007) MUHAMMAD SAID AL - ASYMAWY DAN PEMIKIRANNYA TENTANG ISLAM POLITIK DI MESIR 1970-1993. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MUHAMMAD SAID AL - ASYMAWY DAN PEMIKIRANNYA TENTANG ISLAM POLITIK DI MESIR 1970-1993)
01120704_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MUHAMMAD SAID AL - ASYMAWY DAN PEMIKIRANNYA TENTANG ISLAM POLITIK DI MESIR 1970-1993)
01120704_BAB II_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Kebangkitan Islam sangat penting bagi Islam dan kaum muslim, di samping bagi seluruh umat manusia, akan tetapi hal itu harus didasarkan pada pembaruan dan modernisasi yang mengasimilasikan secara mendalam masa lalu, sekarang, dan masa depan, hukum-hukum ilmu, logika, dan sejarah, Akan sangat berbahaya bagi kaum muslim dan umat manusia secara umum jika Islam harus dikosongkan dari dimensi keagamaannya dan mereduksinya menjadi Islam Politik karena hal itu sama saja dengan memindahkan proses politik ke wilayah agama. Lebih jauh, keunggulan perilaku politik atas upaya-upaya spiritual dan intelektual akan membelokkan setiap kebangkitan Islam hanya menjadi ekspansionisme, dalam arti gerakan material belaka, buta dan tak terkendali.Skripsi ini sebagai sebuah penelitian kepustakaan yang bersifat exploratif menyajikan pandangan Muhammad Said al-Asymawy lewat karya David Sagiv dalam bukunya yang berjudul Fundamentalisme and Intellectuals in Egypt 1973- 1993, pemikiran al-Asymawy dilanjutkan oleh Charles Kurzman dalam bukunya yang berisi tulisan para pemikir Islam mutakhir yang dieditnya wacana Islam liberal: Pemikiran Islam Kontemporer Tentang Isu-isu Global. Adapun karya- karya Muhammad Said al-Asymawy dalam bukunya Menantang Islam Politik dan Jihad Melawan Islam Ekstrim. (alih bahasa Heri Haryanto Azumi). Karya-karya di atas telah berupaya memperkenalkan dan menganalisisbeberapa aspek pemikiran al-Asymawy terutama fenomena pembagian Islam Pandangan beliau setidaknya ada tiga poin. Pertama, syariat pada maknanya yang shahih adalah sabil (jalan) atau manhaj (metode) yang mengarahkan pada kemajuan dan terus menelorkan hukum tanpa membekukannya, ruh (spirit) yang tiada henti melakukan pembaruan dan penafsiran modern, dan harakah (gerakan) yang senantiasa membawa manusia pada orientasi yang benar dan cita-cita yang mulia agar manusia tidak terbelenggu dan terjajah oleh teks. Kedua, hukum menghendaki sebuah sistem pemerintahan yang mengejawantahkan dari realitas masyarakat dan semangat zamannya, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, mengakomodir partisipasi setiap individu dalam urusan pemerintahan Ketiga, pembaruan Nabi di Madinah lewat pemerintahan adalah pemerintahan Allah (hukum Allah), yakni pemerintahan yang ditunjuk dan dibimbing langsung oleh Allah lewat wahyuMuhammad Said al-Asymawy juga menginterpretasikan syari'at bukan hanya sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan dan hukuman-hukuman, melainkan spirit yang berkelanjutan dalam menciptakan aturan-aturan baru, melakukan pembaruan-pembaruan dan interpretasi-interpretasi modem. la adalah sebuah langkah gerak dinamis yang selalu membawa manusia pada tujuan-tujuan yang benar dan orientasi yang mulia dalam ungkapan al-Asymawy percaya bahwa Islam bersifat universal, yang jika ditarik ke dalam wilayah politik akan berubah menjadi partikular.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. H. Mundzirin Yusuf, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Fundamentalisme Islam, Muhammad Said Al-Asymawy, Islam dan Politik
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Biografi Tokoh
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Asri Yuna Chasanawati
Date Deposited: 15 Sep 2023 16:03
Last Modified: 15 Sep 2023 16:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60272

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum