PSYCHOLOGY AGAMA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

ALEF THERIA, WASYIM (1976) PSYCHOLOGY AGAMA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA. Al Jamiah, Vol.17 (No.14). pp. 49-69. ISSN 2338-557X

[img]
Preview
Text (PSYCHOLOGY AGAMA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA)
04. ALEF THERIA WASYIM - PSYCHOLOGY AGAMA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Sebagaimana kita kenal selama ini, seperti halnya Ilmu Perbandingan Agama, Psikologi Agama muncul dalam kancah-kancah Ilmu Empiris yang menggunakan methode positif. Ilmu empiris tersebut timbul sebagai suatu reaksi atau respon terhadap apa yang disebut dengan ilmu Spekulatitif. Methode ini menghadapkan penyelidikan hanya kepada suatu gejala. Dari kekaguman terhadap suatu gejala, kemudian mengarahkan perhatian serta pandangannya untuk membuat pemikiran untuk menyusun teori gejala yang bersangkutan. Dalam penyusunan teori tersebut penyelidik berusaha utnuk membuat suatu induksi yang membawanya kepada apa yang biasa disebut dengan prima principia atau prinsip utama dan kemudian dari prinsip utama ini dia kembali menyoroti gejala tersebut. Dalam berbagai literatur dapat kita temukan bahwa aliran empirisme membawa suatu revolusi besar dalam bidang ilmu pengetahuan. Baik object maupun methode ilmu pengetahuan ditinjau kembali. Dan satu-satunya pegangan untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang pasti adalah hanya dengan pengalaman inderawi yang mengundang konsekuensi perubahan yang luas dan juga sangat jauh. Adapun methode yang disarankan oleh aliran empiris ini adalah methode positif yang karena seringkalinya methode ini dianggap sebagai satu-satunya methode yang dapat menjamin keilmiahan suatu pengetahuan, maka sering disebut dengan scientific. Methode positif menuntut penyelidik hanya menghadapi gejala saja, lalu memaksa penyelidik untuk mendalami lebih jauh dan lebih lanjut lagi, yang dilakukannya dengan - observasi - analisa- hypothesa - verifikasi dan - thesa. Methode positif sering menggunakan percobaan-percobaan atau eksperimen. Karenanya, maka methode ini disebut juga dengan methode eksperimentil. Apa yang disebut dengan eksperimen adalah suatu suasana yang diciptakan sendiri dengan sengaja dengan maksud untuk melihat suatu pengaruh faktor tertentu (variable) dalam suatu situasi tertentu. Eksperimen ini biasanya dilakukan pada tahap verifikasi. b

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Psikologi, Agama, Sejarah, Perkembangan, Indonesia
Subjects: Psikologi
Al Jamiah Jurnal
Divisions: Jurnal > 4. Al Jami’ah
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 04 Apr 2013 18:47
Last Modified: 17 Nov 2017 15:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/604

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum