PERTUMBUHAN KEAGAMAAN HEALTHY MINDED UMAT BAHA’I DI KLATEN

Ulya Amalia Audina, NIM: 18105020015 (2023) PERTUMBUHAN KEAGAMAAN HEALTHY MINDED UMAT BAHA’I DI KLATEN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERTUMBUHAN KEAGAMAAN HEALTHY MINDED UMAT BAHA’I DI KLATEN)
18105020015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PERTUMBUHAN KEAGAMAAN HEALTHY MINDED UMAT BAHA’I DI KLATEN)
18105020015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Agama Baha’i merupakan salah satu agama yang ada di Indonesia. Agama ini di bawa masuk ke Indonesia oleh Jamal Effendi dan Mustafa Rumi pada abad ke 18. Setelah melewati proses yang panjang, agama Baha’i kemudian tersebar di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Klaten - Jawa Tengah. Penyebaran Agama Baha’i di Klaten pertama kali diperkenalkan oleh beberapa orang yang tertarik dengan ajarannya pada akhir tahun 1920-an. Namun, perkembangan agama ini pada awalnya tidak terlalu pesat karena masih terbatasnya jumlah pengikut di wilayah tersebut. Perkembangan Agama Baha'i di Klaten semakin pesat pada dekade berikutnya. Pada tahun 1960-an, jaringan komunitas Baha'i mulai berkembang, dan beberapa pertemuan keagamaan diadakan untuk berbagi nilai-nilai agama ini kepada masyarakat luas.tahun 1970-an, kelompok-kelompok Baha'i yang lebih terorganisir didirikan di Klaten. Mereka membangun pusat-pusat kegiatan untuk beribadah, berdiskusi, dan menyelenggarakan kegiatan sosial serta pendidikan yang sesuai dengan ajaran-ajaran Baha'i. Sama seperti halnya agama lainnya, agama Baha’i juga memiliki ibadah yang menjadi tuntutan bagi para pemeluknya. Agama Baha’i memiliki ajaran dan doktrin ibadah seperti kebersihan, sembahyang rutin yang setiap harinya wajib dilakukan, dan memiliki kitab suci sebagai pedoman. Ibadah puasa pun dilakukan oleh agama Baha’i selama 19 hari dengan larangan makan dan minum sebelum matahari terbenam. Ibadah yang dilaksanakan oleh umat Baha’i berimplikasi pada pertumbuhan keberagamaan para penganutnya. Penelitian ini ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitik sehingga data yang dideskripsikan nyata sebuah fenomena yang memiliki hubungan dengan keberadaan umat Baha’i. Adapun pendekatan yang digunakan adalah psikologi Agama dengan teori Healthy Minded yang dikemukakan William James. Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah atau pertanyaan penelitian adalah terkait dengan bagaimana bentuk-bentuk ibadah umat Agama Baha’i serta implikasi ibadah terhadap Healthy Minded dalam pertumbuhan keagamaan para umat Baha’i di Klaten. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk – bentuk ibadah umat agama Baha’i di Klaten sama halnya dengan umat Baha’i di daerah lainnya. Antara lain berwudhu, sembahyang panjang, sembahyang menengah, sembahyang pendek, puasa, dan berdoa. Sedangkan untuk implikasi ibadah terhadap pertumbuhan keagamaan Umat Baha’i Klaten menunjukan pertumbuhan keberagamaan yang sehat ditinjau dari teori Healthy Minded dari William James. Ciri-ciri seseorang dengan keberagamaan yang sehat ditandai dengan empat karakter yaitu optimis dan bahagia dalam menjalani kehidupan beragama, ekstrovert dan tidak reflektif, biasa berasosiasi dengan bentuk teologi liberal, serta kondusif terhadap perkembangan keagamaan yang bertahap.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Roni Ismail, S.Th.I., M.S.I.
Uncontrolled Keywords: Agama Baha’I, pertumbuhan keagaman, Healhty Minded
Subjects: Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 21 Sep 2023 11:49
Last Modified: 21 Sep 2023 11:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60433

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum