PENGARUH KLAIM KEBENARAN AGAMA TERHADAP PERNIKAHAN BEDA AGAMA DI KOMUNITAS KELUARGA BHINNEKA

Muhammad Alwi, NIM: 18105020023 (2023) PENGARUH KLAIM KEBENARAN AGAMA TERHADAP PERNIKAHAN BEDA AGAMA DI KOMUNITAS KELUARGA BHINNEKA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGARUH KLAIM KEBENARAN AGAMA TERHADAP PERNIKAHAN BEDA AGAMA DI KOMUNITAS KELUARGA BHINNEKA) 18105020023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (4MB) | Preview
	Text (PENGARUH KLAIM KEBENARAN AGAMA TERHADAP PERNIKAHAN BEDA AGAMA DI KOMUNITAS KELUARGA BHINNEKA) 18105020023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Banyak pasangan beda agama yang melaksanakan pernikahan mengalami perlakuan eksklusif karena pernikahan mereka dianggap tabu. Anggapan tabu terkait pernikahan beda agama salah satunya disebabkan perbedaan klaim kebenaran agama antara pasangan beda agama. Klaim kebenaran agama adalah asumsi dasar teologis bersifat eksklusif-partikularis yang menyatakan bahwa hanya agama tertentu saja yang benar sedangkan agama-agama lain dianggap salah. Oleh sebab itu, klaim kebenaran agama merupakan salah satu persoalan yang harus dihadapi oleh pasangan beda agama guna melanjutkan hubungan menuju pernikahan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan menelusuri pemaknaan klaim kebenaran agama yang terdapat pada pasangan beda agama di komunitas Keluarga Bhinneka, yaitu Hendra dan Retno, Daniel dan Irza, dan Johannes dan Trully. Penelitian ini menggunakan teori Charles Kimball tentang klaim kebenaran agama yang meliputi 4 pembahasan yaitu cara memahami Tuhan, penggunaan teks suci, watak agama misi, dan pandangan tentang kebenaran. Klaim kebenaran agama terbagi dua dalam hal wataknya, yaitu bersifat autentik atau tidak autentik, tergantung kaku atau tidaknya seseorang dalam mengartikulasikan kebenaran agama, berani atau tidaknya menginterpretasi ulang klaim, menyadari atau tidaknya terhadap keterbatasan manusia dalam mengartikulasikannya sehingga tidak memutlakkan klaimnya, dan tetap memanusiakan manusia atau tidak dalam mengartikulasikannya. Temuan penelitian ini adalah: Pertama, pemaknaan klaim kebenaran agama yang dimiliki oleh pasangan beda agama Keluarga Bhinneka memiliki konteks dan prosesnya masing-masing yang berbeda satu sama lainnya yang meliputi tiga hal, yaitu interaksi dengan pluralitas agama, dialog dengan pluralitas, dan literasi agama; Kedua, konteks dan proses tersebut membentuk watak klaim kebenaran agama mereka, berdasarkan teori Charles Kimball tentang klaim kebenaran agama, yang membawa pada kesimpulan bahwa pasangan beda agama Keluarga Bhinneka memiliki watak klaim kebenaran yang bersifat autentik; Ketiga, watak klaim kebenaran yang bersifat autentik ini memberi pengaruh pada pernikahan beda agama mereka karena membimbing mereka untuk menemukan titik temu perbedaan klaim kebenaran agama mereka masing-masing lalu bisa meneruskan membahas permasalahan pernikahan yang lainnya sehingga jalan menuju pernikahan beda agama mereka menjadi mudah. Namun, berdasarkan teori Diana L. Eck tentang sikap terhadap pluralisme yang terbagi menjadi tiga ranah yaitu akademis, sipil, dan teologis, sikap seseorang terhadap pernikahan beda agama bisa berbeda-beda tergantung bagaimana dirinya memposisikan diri, yang pada akhirnya membawa pada konsekuensi tertentu mulai dari diskusi yang sehat, kontroversi, hingga kebijakan-kebijakan terkait peraturan perundang-undangan pernikahan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item