REPRESENTASI WACANA PERNIKAHAN BERBASIS AL-QUR’AN DALAM KONTEN FACEBOOK (TINJAUAN ATAS PERSINGGUNGAN LOGIKA MEDIA DAN PEMAKNAAN AL-QUR’AN DALAM LAMAN MEME IKHWAN AKHWAT)

Nafisah Innayati, NIM.: 21205031060 (2023) REPRESENTASI WACANA PERNIKAHAN BERBASIS AL-QUR’AN DALAM KONTEN FACEBOOK (TINJAUAN ATAS PERSINGGUNGAN LOGIKA MEDIA DAN PEMAKNAAN AL-QUR’AN DALAM LAMAN MEME IKHWAN AKHWAT). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (REPRESENTASI WACANA PERNIKAHAN BERBASIS AL-QUR’AN DALAM KONTEN FACEBOOK (TINJAUAN ATAS PERSINGGUNGAN LOGIKA MEDIA DAN PEMAKNAAN AL-QUR’AN DALAM LAMAN MEME IKHWAN AKHWAT)) 21205031060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (REPRESENTASI WACANA PERNIKAHAN BERBASIS AL-QUR’AN DALAM KONTEN FACEBOOK (TINJAUAN ATAS PERSINGGUNGAN LOGIKA MEDIA DAN PEMAKNAAN AL-QUR’AN DALAM LAMAN MEME IKHWAN AKHWAT)) 21205031060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Representasi pemaknaan Al-Qur’an di media tidak terlepas dari suatu ideologi yang berada dibalik produksi suatu konten. Pemaknaan terhadap Al-Qur’an mengalami kecenderungan untuk mengikuti kebutuhan konten, alih-alih menyampaikan maksud utama Al-Qur’an. Pada laman Meme Ikhwan Akwat, pemaknaan Al-Qur’an diarahkan untuk menguatkan produksi wacana pernikahan yang dipropagandakan pada setiap kontennya. Penggunaan potongan ayat Al-Qur’an yang hanya terfokus pada potongan ayat terpilih dan meninggalkan makna utuh yang terkandung dalam suatu ayat serta mangabaikan korelasi (munasabah) ayat berimplikasi tidak tersampainya pesan utama yang terkandung dalam ayat tersebut. Pemahaman yang banal akan makna dari suatu ayat yang dimiliki admin akun menyebabkan terjadinya inefisiensi terhadap pemaknaan ayat Al-Qur’an serta berimplikasi terhadap konsumen konten tersebut, yaitu audiens. Untuk meneliti kesenjangan pemaknaan yang terjadi antara produsen konten dengan audiens sebagai implikasi dari inefisiensi pemaknaan Al-Qur’an, penulis akan formulasikan tulisan ini menjadi dua pokok bahasan penelitian yaitu bagaimana bentuk representasi Al-Qur’an di media? dan bagaimana konstruksi media mempengaruhi representasi Al-Qur’an pada konten? Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan library research yang terfokus pada kajian di media sosial khususnya Facebook. Eksplorasi persepsi yang ditentukan dalam penelitian ini berasal dari sumber data primer yaitu laman Meme Ikhwan Akhwat dan sumber data sekunder yang diperoleh dari sumber yang mendukung, seperti aplikasi Kisah Islam Digital, Instagram dan dokumen lain yang relevan. Untuk mengokohkan komponen analisis, penelitian ini menggunakan teori representasi yang dipopulerkan oleh Stuart Hall. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unggahan konten berbasis Al-Qur’an yang diproduksi oleh laman Meme Ikhwan Akhwat memiliki dua kecenderungan, pertama produksi makna melalui headline. Makna ayat diproduksi dengan menyederhanakan pemaknaan dalam redaksi singkat dan bermakna dengan narasi yang berbeda-beda. Kedua gambar sebagai penguat makna. Pembentukan wacana tentang pernikahan melibatkan gambar yang berkaitan langsung dengan tema konten maupun dengan headline. Determinasi gambar yang digunakan dalam produksi konten mengecoh fokus audiens pada tampilan pesan, alih-alih pada konstruksi makna ayat. Kedua kecenderungan tersebut berimplikasi pada resepsi audiens terhadap produksi konten sehingga dalam proses decoding menghasilkan enam tipologi resepsi, yaitu dominant-hegemonic position, negotiated position, oppositional position, referential position, critical position dan the complexity of decoding position.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item