PENDIDIKAN ISLAM DENGAN TINJAUAN ETIKA PROFETIK KUNTOWIJOYO (Upaya Menemukan Pendidikan Islam Yang Humanis, Liberatif dan Transendental)

Ahmad Subkhi, NIM. 9841 3810 (2004) PENDIDIKAN ISLAM DENGAN TINJAUAN ETIKA PROFETIK KUNTOWIJOYO (Upaya Menemukan Pendidikan Islam Yang Humanis, Liberatif dan Transendental). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENDIDIKAN ISLAM DENGAN TINJAUAN ETIKA PROFETIK KUNTOWIJOYO (Upaya Menemukan Pendidikan Islam Yang Humanis, Liberatif dan Transendental))
98413810_BAB I_BAB IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENDIDIKAN ISLAM DENGAN TINJAUAN ETIKA PROFETIK KUNTOWIJOYO (Upaya Menemukan Pendidikan Islam Yang Humanis, Liberatif dan Transendental))
98413810_BAB II_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Etika profetik yang dimaksud oleh Kuntowijoyo, yang kemudian dapat digunakan sebagai pengembangan pendidikan Islam adalah aturan atau nilai-nilai kenabian yang dapat diterapkan menjadi pedoman bagi manusia baik individu, kelompok masyarakat maupun institusi dalam aktifitas kehidupannya. Aktifitas untuk membentuk suatu masyarakat yang lebih baik khaira ummah, dengan melakukan tindakan secara humanis, liberatif dan transendental dalam pendidikan. Konsep Etika profetik Kuntowijoyo bila diwujudkan ke dalam pendidikan Islam adalah dengan bentuk Amar ma'ruf atau humanisme yang bersifat teosentris dimana manusia harus rnemusatkan diri kepada Tuhan sebagai wilayah transendental. Manusia memerintahkan dan menunjukkan jalan kebaikan atas dasar peran dan fungsinya sebagai pemimpin khal?fah dimuka bumi sekaligus sebagai seorang hamba 'abd Allah. Ini semua pada hakekatnya bertujuan untuk kepentingan manusia sendiri. Nahi mungkar atau liberasi adalah pembebasan dengan menciptakan pedoman untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang merusak, mencegah dari keterikatan manusia terhadap materi atau benda duniawi. Dalam kajian pembebasan ini juga menghindarkan diri dari struktur-struktur masyarakat yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya. Dalam Islam tidak ada yang membedakan semua itu dalam segi materi ataupun kedudukan tertentu, yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah seberapa besar kadar keimanan dan ketaqwaan manusia yang imateri. Sedangkan tahap transendensi adalah pusat dari humanisme dan liberasi. Keduanya, bertujuan untuk mernbawa manusia kepada keimanan kepada Allah, tu'minuna billah. Tuhan sebagai pusat dari setiap aktifitas manusia dan berusaha membebaskan diri dari keterikatan terhadap materi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Usman, SS. MAg.
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Islam, Etika profetik Kuntowijoyo
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Manajemen Pendidikan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 02 Oct 2023 14:01
Last Modified: 02 Oct 2023 14:01
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60745

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum