HARIS HARTOKO, NIM: 00450158 (2006) KEANEKARAGAMAN SELAGINELLA DI KAWASAN BUKIT BEBENG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.
|
Text
00450158_BAB I_BAB IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
Text
00450158_BAB II_BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Salah satu cara untuk lebih memajuk:an pendidikan yang ada di Indonsia adalah dengan mengembangkan sumber belajar, khususnya sumber belajar biologi. Sumber belajar biologi dapat digali dan dikembangkan dari lingkungan sekitar, dan salah satu yang patut untuk dikembangkan adalah informasi tentang keanekaragaman tumbuhan paku Selaginella. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan paku Selaginella yang berada di kawasan Buk:it Bebeng, Cangkringan, Sleman, DI. Y ogyakarta dan untuk mengetahui pengunaan hasil penelitian sebagai sumber belajar Biologi di SMA Penelitian dilaksanakan di kawasan Bukit Bebeng, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan termasuk: dalam kawasan Hutan Lindung Kaliurang. Penelitian dilakuk:an pada bulan JuniSeptember 2005 pada musim kemarau. Penelitian mengunakan metode kuadrat random sampling dengan penempatan plot kuadrat lxl m (ukuran semak/herba). Sampel diambil berdasar perbedaan ketinggian tiap 50 m dari ketinggian 1050 mdpl-1250 mdpl dan tiap beda ketinggian terdapat 10 kuadrat pengamatan. Sebagai pembatas keragaman diuk:ur faktor abiotik berupa: suhu udara, kelembaban tanah, pH tanah, intensitas cahaya dan subtrak hidup tumbuhan Selaginella. Identifikasi jenis Selaginella dilakukan dengan cara: 1.) Identifikasi dengan buk:u kunci determinasi, 2.) Penyandraan dengan herbarium atau dari hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. Dari hasil pengamatan dihitung densitas, frekuensi, dan dibuat histQgram persentase frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis tumbuhan Selaginella yaitu Selaginella ornata, Selaginella caulescens dan Selaginella frondosa. Densitas keseluruhan paling banyak adalah Selaginella ornata sebesar 7,48 per m2 , Selaginella caulescens 2,44 per m2 dan Selaginellafrondosa 0,78 per m 2 '. Frekuensi keseluruhan paling tinggi adalah Selaginella ornata sebesar 52%, Selaginella caulescens 46% dan Selaginella frondosa 26%. Dari nilai presentase frekuensi dapat diketahui bahwa Selaginella yang terdapat di kawasan Bukit Bebeng masuk: dalam kategori heterogen. Faktor abiotik yang terukur dari masing-masing jenis Selaginella yang berupa: suhu udara, kelembaban tanah, pH tanah, intensitas cahaya dan subtrak hidup semua berbeda dan berpengaruh terhadap densitas maupun frekuensinya. Hasil penelitian ini berupa proses dan produk: yang dapat digunakan sebagai sumber belajar Biologi di SMA kelas X semester I pada pokok bahasan keanekaragaman hayati di Indonesia. Kata kunci: Selaginella, Keanekaragaman, Sumber belajar.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | PEMBIMBING: Abd. Razaq Chasani. SSi |
Uncontrolled Keywords: | Selaginella, Keanekaragaman, Sumber belajar. |
Subjects: | Pendidikan Biologi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Tadris - Biologi, B. Inggris, Kimia, Matematika, Fisika (S1) |
Depositing User: | Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id) |
Date Deposited: | 04 Oct 2023 09:57 |
Last Modified: | 04 Oct 2023 09:57 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60806 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |