PEMBELAJARAN NAHWU BERKARAKTER SUFISTIK (Kajian Semiotik Terhadap Kitab Munyah al-Faqir al-Mutajarid wa Sirah al-Murid al-Mutafarid)

Irfan Hania, NIM.: 21204021029 (2023) PEMBELAJARAN NAHWU BERKARAKTER SUFISTIK (Kajian Semiotik Terhadap Kitab Munyah al-Faqir al-Mutajarid wa Sirah al-Murid al-Mutafarid). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMBELAJARAN NAHWU BERKARAKTER SUFISTIK (Kajian Semiotik Terhadap Kitab Munyah al-Faqir al-Mutajarid wa Sirah al-Murid al-Mutafarid))
21204021029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PEMBELAJARAN NAHWU BERKARAKTER SUFISTIK (Kajian Semiotik Terhadap Kitab Munyah al-Faqir al-Mutajarid wa Sirah al-Murid al-Mutafarid))
21204021029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pola semiotik perspektif Syekh ‘Abd al-Qadir Ibn Ahmad al-Kuhin melalui teks nahwu pendekatan semiotik Roland Barthes tentang denotasi dan konotasi, pesan esensial yang dihadirkan oleh al-Kuhin melalui pemikirannya dalam kitab Munyah al-Faqir wa Sirah al-Murid al-Mutafarid al-Mutajarid, dan menguraikan kelebihan beserta kekurangannya dalam pembelajaran nahwu. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada teks nahwu yang semula bersifat independen, tetapi dalam perspektif sufi bahwa teks nahwu memiliki lapisan makna yang dapat dieksplorasi melalui teori denotasi dan konotasi, yang semua itu tidak terlepas dari otoritas pemaknaan yang berporos pada teks dan konteks. Pola semiotika dalam penafsiran tasawuf pada teks nahwu tersebut berupa kode semik dan simbolik. Karena itu, dalam persepsi sufi, signifikansi kaidah nahwu tidak berhenti pada aspek fungsionalis yang bersifat simbolis dengan hanya berfokus pada permukaan struktur teks lahiriah. Namun, posisi teks nahwu dalam pandangan sufi memiliki makna dari struktur dalam yang dapat dieksplorasi lebih luas untuk menemukan pesan subtansial esoteris. Konstruk nahwu perspektif tafsir sufi merefleksikan teori metalinguistik, yang fungsinya untuk menyibak makna esoterik berwawasan mistism sebagai orisinalitas pemaknaan penggagas. Selanjutnya, pemikiran al-Kuhin dalam pemaknaan terhadap teks nahwu fungsionalis berisi pesan-pesan nilai dan moral spritual. Pemaknaan tersebut berlandaskan pada pendekatan tafsir dengan pemahaman esoterik yang menghasilkan pendekatan hermeneutika sufistik. Dalam merancang metode penafsiran, al-Kuhin mengadopsi alat dan metode keilmuan yang didasarkan pada ontologi dan epistemologi, sehingga berhasil menciptakan metode tafsir yang efektif dalam mengungkap pesan sufistik yang tersembunyi di balik simbol-simbol teks yang terlihat. Adapun kelebihan pembelajaran nahwu berkarakter sufi ini dapat menjadi stimulus untuk peserta didik ke dalam dimensi tasawuf, sehingga tak ayal akan menjadi bekal yang kemudian dipraktikan dalam kehidupan sehiarihari. Sedangkan kelemahannya yaitu berupa kesulitan dalam praktik pengajarannya. Kesulitan tersebut terdapat pada penerapannya dalam pembelajaran yang tidak dapat menyasar kepada seluruh peserta didik secara universal. Sebab itu, pengajaran ini hanya dapat dipraktikkan kepada para peserta didik yang memang telah memiliki bekal kemampuan dan penguasaan bahasa Arab yang sudah memadai, dan itu hanya bersifat penambahan yang berkaitan dengan aspek filosofis kebahasaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Maksudin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Semiotika, Pembelajaran Nahwu, Sufistik, al-Kuhin.
Subjects: Pendidikan Bahasa Arab
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Islam (S2) > Pendidikan Bahasa Arab
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 05 Oct 2023 08:27
Last Modified: 05 Oct 2023 08:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60809

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum