TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAIMOTOR (STUDI KASUS DI DUSUN NGIPIK, KEL. BATURETNO, KEC. BANGUNTAPAN, KAB. BANTUL)

Muh. Subhan, NIM.: 00380464 (2007) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAIMOTOR (STUDI KASUS DI DUSUN NGIPIK, KEL. BATURETNO, KEC. BANGUNTAPAN, KAB. BANTUL). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAIMOTOR (STUDI KASUS DI DUSUN NGIPIK, KEL. BATURETNO, KEC. BANGUNTAPAN, KAB. BANTUL)) 00380464_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAIMOTOR (STUDI KASUS DI DUSUN NGIPIK, KEL. BATURETNO, KEC. BANGUNTAPAN, KAB. BANTUL)) 00380464_BAB II_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Penyusunan skripsi ini berkenaan dengan adanya praktek gadai sepeda motor yang terjadi di Dusun Ngipik, Kel. Baturetno, Kee. Banguntapan, Kab. Bantul. Penelitian ini menarik dilakukan karena dalam praktek gadai tersebut, penggadai diperbolehkan untuk memanfaatkan barang gadai tersebut yang menurut hukum Islam hal itu tidak termasuk dalam barang gadaian yang membutuhkan biaya perawatan sehingga pemanfaatan barang gadai tidak diperbolehkan. Penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan pada masalah bagaimana praktek gadai tersebut dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap adanya praktek gadai tersebut Adapun metode yang digunakan untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan tersebut adalah dengan metode penelitian lapangan (field research). Sifat penelitian ini adalahpresknptifyakni menjelaskan data yang ada di lapangan serta memberikan penilaian dari sudut pandang syari'ah, serta dengan menggunakan pendekatan normatif. Adapun data yang digunakan yaitu data primer yang bersumber dari wawancara dengan responden atau informan yang mengetahui tentang praktek gadai tersebut dan data sekunder berupa dokumen yang selanjutnya dilakukan analisa terhadap data tersebut secara kualitatif dengan menggunakan analisa deduktif. Berdasarkan penelitian, penyusun menyimpulkan bahwa praktek gadai yang terjadi di Ngipik tersebut tidak sesuai dengan hukum Islam karena adanya pemanfaatan barang gadai yang dilakukan oleh pemegang gadai karena mengandung unsur eksploitasi serta tidak membenarkan pemegang gadai untuk memanfaatkan barang gadai karena tidak sesuai dengan norma syari'ah yakni pada pengambilan manfaat atas barang yang digadaikan yang dijadikan sebagai jaminan hutang tersebut apalagi sampai memindah tangankan barang gadaian tersebut kepada pihak lain dengan imbalan sejumlah uang tertentu pula.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item