WACANA PEMBERITAAN TERORISME PASCA PENGEBOMAN HOTEL JW MARRIOT DAN RITZ CARLTON DI KORAN JAKARTA

RIYADI NUR ABSYAH - NIM. 03210123, (2011) WACANA PEMBERITAAN TERORISME PASCA PENGEBOMAN HOTEL JW MARRIOT DAN RITZ CARLTON DI KORAN JAKARTA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Setelah terjadi peristiwa pengeboman di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009, terorisme merupakan salah satu berita paling kontroversial dan menarik di media massa. Isu terorisme menjadi andalan bagi media dalam menyajikan informasi karena mempunyai nilai berita yang layak di konsumsi oleh publik. Memang sebagai lembaga pers tentunya media selalu menghadirkan berita-berita yang dianggap aktual dan terbaru. Terutama pada kasus tindak kejahatan yang dilakukan para terorisme maka wartawan sebagai pahlawan dalam mencari berita, selalu memunculkan wacana baru dalam mempengaruhi khalayak pembaca. Sebagai salah satu media massa dalam skala nasional seperti surat kabar bernama Koran Jakarta, wartawan sering membangun strategi wacana untuk kepentingan idiologi. Ketika Koran Jakarta menyajikan berita terorisme pembaca tentunya juga mempunyai penilaian tresendiri dalam menafsirkan teks berita. Isu terorisme seringkali menimbulkan pro dan kontra antara yang satu dengan pihak yang lain. Karena berita dengan tema dan topik seperti terorisme selalu menghadirkan tokoh dan aktor sosial yang berasal dari kelompok dan latar belakang yang berbeda. Sedangkan wartawan dalam membentuk kalimat seseorang ataupun peristiwa bisa digambarkan, ditafsirkan pihak wartawan atau media dengan memberikan kesan yang berbeda ketika diterima oleh khalayak pembaca. Peristiwa ini bisa dilihat ketika peneliti melakukan analisis terhadap teks berita terorisme di Koran Jakarta. Ada temuan baru yang dapat dirangkum dalam analisa pada skripsi yang berjudul quot;Wacana Pemberitaan terorisme Pasca pengeboman Hotel JW Marriot Dan Ritz Carlton Di Koran Jakarta (Edisi 18 - 24 Juli 2009) menjelaskan bahwa Koran Jakarta telah menggunakan dua proses eksclusion dan inclusion dalam menggambarkan peristiwa dan aktor sosial dengan strategi wacana model Theo Van Leeuwen, secara umum Koran Jakarta ingin membuktikan kepada khalayak bahwa pasca pengeboman di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton dalam pemberitaanya Koran Jakarta bertekad untuk berusaha mendamaikan situasi di daerah konflik baik yang menyangkut seseorang, tempat maupun agama. Apapun yang berhubungan dengan pemerintah, kepolisian dan pro dengan subyektivitas wartawan dan media maka dalam pemberitaanya selalu di gambarkan dan dicitrakan secara baik dan positif, sebaliknya siapapun yang membuat rasa tidak nyaman, aman dan damai baik menyangkut peristiwa, masalah seseorang, kelompok agama dan wilayah hampir semuanya dikucilkan dan ditafsirkan secara buruk dalam pemberitaan. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Mustofa, S.Ag., M.Si.
Uncontrolled Keywords: wacana pemberitaan, terorisme, pengeboman hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, koran Jakarta
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6093

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum