RESILIENSI PEDAGANG PASCARELOKASI PASAR AKIBAT KEBAKARAN DI PASAR SAYUR KOTA BANJARNEGARA

Dini Nurahmawati, NIM.: 19107020022 (2023) RESILIENSI PEDAGANG PASCARELOKASI PASAR AKIBAT KEBAKARAN DI PASAR SAYUR KOTA BANJARNEGARA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (RESILIENSI PEDAGANG PASCARELOKASI PASAR AKIBAT KEBAKARAN DI PASAR SAYUR KOTA BANJARNEGARA) 19107020022_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (RESILIENSI PEDAGANG PASCARELOKASI PASAR AKIBAT KEBAKARAN DI PASAR SAYUR KOTA BANJARNEGARA) 19107020022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya resiliensi pedagang pascarelokasi di pasar darurat setelah terjadi kebakaran di pasar sayur Kota Banjarnegara. Kebakaran yang berdampak pada 1.610 pedagang menyebabkan terjadinya perubahan secara sosial serta ekonomi yang kemudian mendorong pedagang untuk kembali bangkit dengan cara melakukan upaya resiliensi. Dalam penelitian ini menggunakan teori modal sosial Robert D. Putnam. Pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian fenomenologis digunakan untuk memperoleh data primer dan sekunder, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan penentuan kriteria tertentu untuk menentukan informan penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa upaya resiliensi pedagang pasar darurat ialah dengan memanfaatkan modal sosial yang kemudian berguna sebagai sumber resiliensi bagi pedagang. Adanya tiga unsur modal sosial berupa kepercayaan, norma, dan jaringan sosial ditemukan dalam upaya resiliensi. Adapun unsur kepercayaan ditunjukkan melalui adanya kerjasama yang terjalin antarpedagang dalam melakukan penjualan produk dan tolong-menolong dalam menjaga lapak ketika ada kepentingan mendesak, kerjasama antara pedagang dengan pemasok, dan pinjaman modal dari saudara, kemudian unsur norma yakni berupa norma tak tertulis seperti menjaga kepercayaan yang telah terjalin antarpedagang dan ketepatan dalam pembayaran produk pada pemasok, dan terakhir unsur jaringan sosial berupa kerjasama antarpedagang dan pembentukan paguyuban pedagang, bantuan modal usaha dari anggota keluarga dan rukun tetangga, koordinasi dan kerjasama dengan pemangku kebijakan terkait kenyamanan pasar dan akses transportasi umum. Atas dasar upaya resiliensi yang dilakukan oleh pedagang dengan memanfaatkan modal sosial, maka pedagang di pasar darurat memiliki tiga bentuk modal sosial berupa bonding social capital yang diwujudkan dengan pembentukan Paguyuban Pasar Sayur Banjarnegara serta pelaksanaan program swadaya dan sosial dan kerjasama antarpedagang dalam penjualan, bentuk bridging social capital terlihat dari terjalinnya kerjasama dengan para pemasok dan bantuan serta pinjaman dari rukun tetangga dan saudara, sementara bentuk dari linking social capital dapat dilihat dari adanya kerjasama serta koordinasi aktif antara pedagang dengan pemangku kebijakan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item