AMBIGUITAS KEBEBASAN Telaah Atas Konsep Kebebasan Manusia Dalam Pandangan :Simone De Beauvoir)

Siti Asiyah, NIM. 00510418 (2007) AMBIGUITAS KEBEBASAN Telaah Atas Konsep Kebebasan Manusia Dalam Pandangan :Simone De Beauvoir). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AMBIGUITAS KEBEBASAN Telaah Atas Konsep Kebebasan Manusia Dalam Pandangan :Simone De Beauvoir))
00510418_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (AMBIGUITAS KEBEBASAN Telaah Atas Konsep Kebebasan Manusia Dalam Pandangan :Simone De Beauvoir))
00510418_BAB II_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Sampai saat ini, persoalan kebebasan masih menjadi salah satu persoalan ambigu dan paradoks yang paling sering memicu konflik pemikiran secara filosofis. Pada tataran konkret, hal ini nampak dalam bagaimana manusia merealisasikannya dalam sepanjang sejarah kemanusiaannya. Atas nama kebebasan, manusia menjustifikasi peperangan. Atas nama kebebasan, manusia mengeksploitasi ekspresi jiwanya. Dan, atas nama kebebasan pula, penindasan dan pemasungan kerap terjadi. Oleh karenanya, seringkali wajah kebebasan cendernng penuh topeng hingga mengalami krisis pemaknaan dengan ambiguitasnya yang aneh. Secara implisit, krisis kebebasan telah menimbulkan krisis kemanusiaan dengan tak mainptmya manusia memahaini eksistensi kemanusiaannya secara jujur. Dalam pemikiran filsafat sendiri, tidak sedikit filosof yang mengakui bahwa kebebasan merupakan indentitas dalam eksistensi manusia, nainun disisi lain, mereka juga menilai jika kebebasan sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis dalain hubungan antar individu hingga tidak ada solusi untuk keluar dari lingkaran setan tersebut, sebagaimana yang pemah di lakukan oleh Sartre melalui kebebasan absolutnya. Sebaliknya, Heidegger memandang hubungan sesama manusia didasarkan atas 3 hal penting: kepekaan (Befindlichkeit), memahami (Verstehen), dan berbicara (Rede). Berbeda dengan Sartre dan Heidegger, Simone de Beauvoir justru melakukan upaya "pemaduan" diantara keduanya. Sebuah upaya yang tidak hanya mengakui sisi humanis dari manusia tetapi juga sisi konflik dan friksi yang ada pada manusia dalam interaksinya dengan manusia yang lainnya. Atas dasar itulah, penulis mencoba mernmuskan dua persoalan yang di anggap mainpu mewakili inti dari persoalan yang sedang di kaji yakni relasi antar kebebasan individu. Pertama: bagaimana pandangan Simone de Beauvoir tentang kebebasan manusia?. Kedua, Bagaimanakah implementasi dari kebebasan manusia yang berkaitan dengan hubtmgan interpersonal antar pengada bebas? Rumusan masalah diatas, mengharuskan penyusun untuk menggunakan metode yang tepat sebagaimana tipe penelitian yang bersifat literar dan menunuskan masalah yang dicanangkan dengan menggunakan metode intcrprctasi dan deskripsi, disamping juga menggunakan pendekatan fiiosofis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika titik tolak filsafat moral atau ctika ambiguitas yang dibangun oleh Beauvoir bukanlah gagasan tentang manusia ideal, mclainkan rcalitas konkret dan particular dari kehidupan manusia yang konkret seperti aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik yang rnenydimuti perndaban manusia. Pemikiran filosofis Beauvoir tcntang ambiguitas atau kemenduaan arti dari relasi manusia dan nilai yang mungkin lahir dari relasi lersebut, tennasuk didalamnya mengenai penghayatan dan aktualisasi konkret kebebasan individu di hadapan individu lainnya, menjadikan komplektisitas pemikiran Beauvoir dalam melihat semangat permusuhan bukan sebagai hal yang serta merta hams dilenyapkan, karena menurutnya, sama seperti kebaikan, kejahatan juga merupakan realitas hidup manusia itu sendiri. Karena itu, dengan berpusat pada pennenungan eksistensialisme dan komentamya atas kebebasan mutlak (absolut) yang telah mengantarkan manusia pada penafian atas kebebasan pengada lain (Other) serta dalam hal mengenali kendala terhadap kebebasan manusia, khususnya pada eksistensi perempuan, Beauvoir hadir dengan menawarkan sebuah konsep kebebasan yang oleh para pengkajinya disebut dengan etika ambigutas, di nilai dapat membawa manusia pada sebuah kesalingan antar manusia, yakni kesalingan untuk menghargai dan menghormati masing-masing kebebasan, walaupun ketegangan diantara mereka tak bisa dinafikan begitu saja. Memahami kebebasan relasional yang dijabarkan oleh Beauvoir, setidaknya dapat membawa pemahaman barn bagi kita terhadap makna kebebasan dengan menjadikan kebersalingan yang terbangun didalamnya sebagai pedoman dasar untuk berlaku lebih manusiawi sehingga membuat hidup jadi lebih bermakna dan damai dalam cinta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. H. Fahmi, M.hum.
Uncontrolled Keywords: Ambiguitas kebebasan, Simone De Beauvoir
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 19 Oct 2023 09:25
Last Modified: 19 Oct 2023 09:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61457

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum