CHILDFREE: STUDI KOMPARASI PANDANGAN MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB SYAFII

Abdul Munif Afandi, NIM.: 16360014 (2023) CHILDFREE: STUDI KOMPARASI PANDANGAN MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB SYAFII. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (CHILDFREE: STUDI KOMPARASI PANDANGAN MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB SYAFII)
16360014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (CHILDFREE: STUDI KOMPARASI PANDANGAN MAZHAB MALIKI DAN MAZHAB SYAFII)
16360014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam konteks agama Islam, perkawinan disyariatkan dengan beberapa tujuan, salah satunya adalah untuk memiliki keturunan. Meskipun mayoritas pasangan yang menikah mengharapkan memiliki anak, terdapat beberapa pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, yang dikenal sebagai childfree. Berkaitan dengan tujuan menikah, menurut Mazhab Maliki tujuan menikah memperoleh kebahagiaan, sedangkan menurut Mazhab Syafii bukan hanya mendapatkan kebahagiaan, namun tujuan utamanya yakni mendapat keturunan. Penyusun tertarik untuk melakukan penelitian tentang studi komparasi childfree menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Syafii, karena terdapat perbedaan pandangan dalam kajian fikih terkait childfree. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hukum childfree menurut pandangan Mazhab Maliki dan Mazhab Syafii serta persamaan dan perbedaannya mengenai childfree tersebut. Jenis penelitian ini adalah library research dengan metode penelitian deskriptif analisis komparatif. Pendekatan yang digunakan adalah normatif, yakni pendekatan yang berdasarkan kepada hukum Islam. Penelitian ini menggunakan kerangka teoritik maqāṣid asy-syarī’ah. Dalam analisis ini, peneliti mengumpulkan data terkait childfree dari sumber primer berupa literatur dan pandangan dari kedua mazhab tersebut. Selain itu, juga digunakan sumber sekunder seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah terkait untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang pandangan Mazhab Maliki dan Mazhab Syafii terkait childfree. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum childfree menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Syafii dikategorikan sebagai tārik as-sunnah (meninggalkan sunah) dan tark al-afḍal (meninggalkan keutamaan). Childfree juga dapat menjadi tidak diperbolehkan jika tidak ada kesepakatan bersama antara suami istri atau hanya kemauan sepihak; lalu penerapannya secara umum, atau menjadi sebuah gerakan yang dipromosikan, harus hanya bersifat internal antar pasangan; dan tidak memiliki alasan atau sebab sesuai syariat Islam yang mendatangkan maslahat dan menolak mudarat. Menikah dengan niat untuk tidak memiliki anak atau childfree, hal ini akan bertentangan dengan maqāṣid asy-syarī’ah dari pernikahan. Namun jika illah hukumnya masuk dalam kategori ḍarūriyah (kebutuhan pokok), maka pilihan childfree dapat dianggap sebagai hal yang diperbolehkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Muhammad Anis Mashduqi, Lc
Uncontrolled Keywords: Childfree, Mazhab Maliki, dan Mazhab Syafii
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 20 Oct 2023 15:02
Last Modified: 20 Oct 2023 15:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61615

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum