KONSEP MANUSIA, AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT MURTHADA MUTHAHHARI

Sulman, NIM.: 16510037 (2023) KONSEP MANUSIA, AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT MURTHADA MUTHAHHARI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSEP MANUSIA, AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT MURTHADA MUTHAHHARI) 16510037_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (KONSEP MANUSIA, AGAMA DAN FILSAFAT MENURUT MURTHADA MUTHAHHARI) 16510037_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Relasi manusia terhadap agama dan pengetahuan kerap sekali memunculkan polemik yang menarik untuk dibicarakan. Mengingat kedua hal tersebut menjadi bagian yang penting pada kehidupan manusia. Namun pada realitanya, hubungan antara keduanya kerap sekali ter-segregasi oleh doktrin-doktrin agama yang secara tidak langsung memisahkan. Dalam penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan mengenai, bagaimanakah konsep Manusia, dan Agama Menurut Murthada Muthahhari, dan bagaimana Kritik Murtadha Muthahhari terhadap pemikiran filsafat barat. Adapun Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang berjenis penelitian kualitatif. Dalam metode ini akan yang akan menghasilkan data-data yang bersumber dari literatur tertulis menganai pemikiran Murtadha Muthahhari khususnya yang berkaitan dengan konsep manusia, agama dan filsafat. Langkah selanjutnya adalah pengolahan data menyaring dan mengatur data, kemudian data tersebut disusun, dijelaskan dan di analisa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis dengan metode deskriptif analitis yaitu menggambarkan secara sistematis konsep yang dikemukakan oleh tokoh dalam penulisan skripsi ini yaitu Murtadha Muthahhari. Hasil penelitian ini adalah Muthahhari beranggapan pertama, bahwa Manusia merupakan sebangsa binatang, dia memiliki banyak kesamaan dengan makhluk lainnya, namun ia merupakan evolusi terakhir. Untuk menjadi manusia yang sampurna yaitu dengan berpijak pada al-Qur’an dan Hadis dan dengan cara mengenal langsung individu-individu. Kedua Muthahhari menuntut agar manusia beragama dengan cara-cara yang baik dan kritis, sehingga agama tidak hanya dijadikan sandaran saat manusia sedang dalam kondisi terpuruk. Ketiga, dalam pandangannya terhadap filsafat, Muthahhari sangat mengkritik teori-teori yang berkembang di dunia Barat. Meski pada awalnya beliau sangat terkagum-kagum. Namun hal mencolok yang paling dikritisnya adalah pola berfikir orang-orang barat yang cenderung materealistik dalam melihat dunia kerana dipandangnya tidak sesuai dengan agama yang dianutnya

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item