PANDANGAN SANTRI TERHADAP RITUAL “KUNGKUM” SENDANG PATIRTAN KAMULYAN BANGERAN, SABDODADI, BANTUL, BANTUL (STUDI SINKRETISME AGAMA PERSPEKTIF CLIFFORD GEERTZ)

Faqih Muhammad, NIM.: 16520005 (2023) PANDANGAN SANTRI TERHADAP RITUAL “KUNGKUM” SENDANG PATIRTAN KAMULYAN BANGERAN, SABDODADI, BANTUL, BANTUL (STUDI SINKRETISME AGAMA PERSPEKTIF CLIFFORD GEERTZ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PANDANGAN SANTRI TERHADAP RITUAL “KUNGKUM” SENDANG PATIRTAN KAMULYAN BANGERAN, SABDODADI, BANTUL, BANTUL (STUDI SINKRETISME AGAMA PERSPEKTIF CLIFFORD GEERTZ)) 16520005_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PANDANGAN SANTRI TERHADAP RITUAL “KUNGKUM” SENDANG PATIRTAN KAMULYAN BANGERAN, SABDODADI, BANTUL, BANTUL (STUDI SINKRETISME AGAMA PERSPEKTIF CLIFFORD GEERTZ)) 16520005_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Dalam buku Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam kebudayaan Jawa, Clifford Geertz mengklasifikasikan masyarakat Jawa menjadi tiga golongan. Golongan yang pertama adalah abangan, Geertz melihat pola perilaku keagamaan golongan ini cenderung animistis. Golongan kedua adalah santri, mereka boleh dikatakan golongan yang ta’at menjalankan ajaran agama Islam. Golongan yang ketiga adalah priyayi, ketika menguraikan golongan ini Geertz mendapat kesan adanya kecenderungan yang bernuansa hinduistis. Penelitian ini akan membahas tentang pandangan masyarakat Bangeran yang mayoritas merupakan penganut agama Islam yang ta’at (golongan santri) terhadap ritual kungkum di sendang Patirtan Kamulyan. Ritual yang lekat dengan tradisi masyarakat abangan. Juga akan membahas mengenai prosesi yang ada dalam ritual kungkum tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat dusun Bangeran terhadap ritual kungkum di sendang Patirtan Kamulyan serta bagaimana ritual tersebut dijalankan, maka penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan interview. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan fokus penelitian kualitatif yang berangkat dari teori sinkretisme agama Clifford Geertz dengan analisis data menggunakan teknik deskriptif. Deskriptif membahas mengenai kondisi masyarakat di dusun Bangeran, Bagaimana tanggapan mereka mengenai ritual kungkum di sendang Patirtan Kamulyan, bagaimana prosesi ritual kungkum dilaksanakan, asal usul, serta tujuannya. Sedangkan analisisnya bagaimana teori sinkretisme agama Clifford Geertz dapat diterapkan dalam Masyarakat di dusun Bangeran. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Terdapat beberapa respon dari golongan santri terhadap ritual kungkum di sendang Patirtan Kamulyan. Dalam hal ritual kungkum, warga disana tidak mempercayai adanya khasiat yang akan diperoleh dari ritual tersebut, mereka tidak membenarkan itu namun juga tidak melarang apabila ada orang yang percaya dan melaksanakan ritual kungkum di sendang, selama para pelaku ritual tidak melanggar tata tertib dan mengganggu kenyamanan warga disana. Pernah sekali terjadi protes dari warga mengenai ritual peribadatan yang dilaksanakan oleh kelompok aliran kepercayaan Sapta Dharma, karena dikhawatirkan akan menyebarkan aliran sesat. Disinilah peran priyayi dalam hal ini Kepala Dusun untuk memberikan ruang musyawarah. Dari hasil musyawarah tersebut diputuskan bahwa ritual peribadatan dari aliran kepercayaan Sapta Dharma harus dihentikan. Untuk prosesi ritual kungkum di sendang Patirtan Kamulyan dari awal kemunculannya tidak ada tata cara tertentu. Baru setelah kepemimpinan Hamengkubuwono IX, beliau menganjurkan bagi para pelaku ritual untuk menyiramkan air sendang sebanyak 12 kali menggunakan gayung secara berturut-turut.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item