PENAFSIRAN QS. MARYAM [19]: 16-34 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI

Silpia, NIM.: 19105030006 (2023) PENAFSIRAN QS. MARYAM [19]: 16-34 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN QS. MARYAM [19]: 16-34 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI)
19105030006_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN QS. MARYAM [19]: 16-34 PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI)
19105030006_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an banyak menyebut dan mengisahkan figur-figur perempuan dari yang memiliki karaktek baik sampai yang buruk. Diantara figur yang dikisahkan dalam Al-Qur’an Maryam muncul sebagai salah satu perempuan dengan figur luar biasa yang kehidupan nya penuh teladan bagi kita. satu-satunya figur perempuan yang namanya disebut secara eksplisit. Tidak hanya itu, namanya juga diabadikan menjadi salah satu nama surat ke-19. Dari banyak nya kisah Maryam dalam Al-Qur’an salah satu yang dapat jadikan pelajaran bagi kita yaitu mengenai interaksi Maryam, Isa dan Kaumnya dalam QS. Maryam [19]: 16-34. sebagai mana yang akan dijelaskan dalam penelitian ini. Namun, dalam mengambil pelajaran dari kisah dalam Al-Qur’an kadang tidak semua bisa dipahami dengan hanya membaca ayatnya saja, terdapat makna dan hikmah kisah yang lebih jauh. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengunakan perspektif tafsir Maqāşidi untuk menggali makna dari suatu ayat dan untuk menjawab Bagaimana Penafsiran QS. Maryam [19]: 16-34 Perspektif Tafsir Maqāşidi dan Bagaimana relevansi Kisah nya pada konteks zaman sekarang. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library reseach (penelitian kepustakaan) dan mengunakan perspektif Tafsir Maqāşid Abdul Mustaqim. Alurnya adalah dengan melihat kondisi historis dan genealogis ayat Al-Qur’an, memahami konstruksi kebahasaan yang ada pada al- Qur’an, serta dengan mengamati aspek Maqāşid baik Maqāşid Ẓāhir maupun Maqāşid Bāţin. Skripsi ini berargumen bahwa dalam penafsiran yang menerapkan tafsir Maqāşid sebagai perspektif dalam ayat-ayat kisah, ayat tersebut tidak hanya dikaji dari aspek hukum, teologis historis saja akan tetapi juga mengedepankan tujuan awal yaitu mewujudkan kemaslahatan umat manusia. Kesimpulan dari skripsi ini adalah, praktik metode tafsir Maqāşidi terhadap ayat kisah khususnya pada QS. Maryam [19]: 16-34 memiliki distingsi dalam menemukan nilai-nilai Maqāşid baik yang lahir maupun yang batin. Maqāşid Ẓāhir yang penulis temukan dari ayat ini adalah Ḥifz al-Dīn: Menjaga Agama, Ḥifz al-Nafs: Menjaga Jiwa dan Hifz al-Nasl: Menjaga Keturunan. Sedangkan Maqāşid Bāţin dalam penelitian ini penulis temukan ada tiga yaitu: Semangat Berjuang, berusaha dan Pantang Menyerah, Tidak Bersikap Diskriminatif, dan Beragama secara harmonis. Penafsiran ayat ini juga relevan dalam konteks zaman sekrang karena dapat menjadi pelajaran untuk membangun interaksi dengan anak sedini mungkin, semangat bagi ibu tunggal dan pembelajaran tentang perjuangan, ketabahan dan kesabaran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Fitriana Firdausi, S.Th.I., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Interaksi Maryam, Isa dan Kaumnya, Tafsir Maqaşidi, QS. Maryam [19]: 16-34
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 27 Oct 2023 14:59
Last Modified: 27 Oct 2023 14:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61951

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum