REINTERPRETASI MAKNA AL-BARQ DALAM Q.S. AR-RA’D (13):12 (STUDI ANALISIS MA’NA-CUM-MAGHZA)

Afroh Minhatul Himyah, NIM.: 19105030119 (2023) REINTERPRETASI MAKNA AL-BARQ DALAM Q.S. AR-RA’D (13):12 (STUDI ANALISIS MA’NA-CUM-MAGHZA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (REINTERPRETASI MAKNA AL-BARQ DALAM Q.S. AR-RA’D (13):12 (STUDI ANALISIS MA’NA-CUM-MAGHZA)) 19105030119_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (REINTERPRETASI MAKNA AL-BARQ DALAM Q.S. AR-RA’D (13):12 (STUDI ANALISIS MA’NA-CUM-MAGHZA)) 19105030119_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur'an yang diturunkan 14 abad yang lalu oleh Allah swt. tidak hanya mengandung penjelasan agama, tetapi di satu sisi juga mencakup isyarat pengetahuan akan alam semesta. Berbagai fenomena alam yang telah disebutkan dalam al-Qur’an telah menunjukkan kebesaran atas tanda-tanda Allah Swt sebagai pencipta, hal ini tentunya dibuktikan dengan penemuan pengetahuan dan sains yang selaras dengan ayat al-Qur’an tersebut. Salah satu isyarat tersebut ada dalam penciptaan al-barq atau kilat. Kilat maupun petir merupakan fenomena alam yang memuat banyak hikmah di dalamnya tidak hanya memuat ketakutan tetapi juga harapan, seperti yang terdapat dalam QS. Ar-Ra’d (13): 12. Pengkajian ulang terhadap al-Barq dalam QS. Ar-Ra’d (13): 12 dilakukan dengan analisis ma’nā-cum-maghzā tentang makna fenomena kilat atau petir. Penelitian ini berdasarkan analisa kualitatif dengan metode pengumpulan data lewat library research. Pendekatan ma’nā-cum-maghzā merupakan metodis pendekatan yang disusun oleh Sahiron Syamsuddin digunakan dalam memahami al-Qur’an pada era kontemporer sebagai upaya dalam mengharmonisasikan hubungan kajian Islam dan Barat. Pendekatan ini dipilih untuk menggali makna masa kini dari ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan petir, dengan berdasarkan aspek-aspeknya yang lebih luas yakni berdasarkan pada analisa linguistik baik secara intratektualitas dan intertekstualitas, analisa historis, dan signifikansi fenomenal historis sehingga menghasilkan signifikansi fenomenal dinamis. Hasil dari penelitian berdasarkan analisa historis dari QS. Ar-Ra’d (13): 12 menunjukkan bahwa makna barq ialah cambuk/pecut malaikat atau petir yang berbentuk kilatan cahaya dan guruhnya ialah sebagai peringatan maupun azab. Signifikansi fenomenal historis dari QS. Ar-Ra’d (13): 12 ialah: (1) menunjukkan kebesaran Allah Swt. dan memperlihatkan kilat kepada makhluk-Nya sebagai fenomena alam yang dapat menimbulkan ketakutan dan harapan. (2) Para Umat Nabi Saw. mengakui ketauhidan Allah Swt. dan tidak menentang dakwah yang telah disampaikan oleh Nabi Saw. (3) manusia mempunyai naluri yang muncul dan memengaruhi yakni rasa takut (seperti pada para musafir) dan harapan (harapan bagi orang yang sedang bermukim) akibat terjadinya kilat atau petir. (4) Kilat atau petir sebagai peringatan dan harapan ini menjadi sarana untuk senantiasa menjaga diri agar tidak terjerumus dalam pelanggaran terhadap Allah Swt. Kemudian dengan diperkuat dengan ilmu-ilmu yang lain menghasilkan signifikansi fenomenal dinamis sebagai berikut, pertama, pengatur dan penjaga keseimbangan dari sumber daya alam serta kehidupan di alam semesta. Kedua, dengan adanya fenomena alam petir menjadi bukti adanya ciptaan yang bertasbih kepada Allah Swt. Sehingga sebagai makhluk-Nya dapat mewujudkan sikap bersyukur dan berpikir kepada fenomena alam petir bahwasannya petir ialah sarana dalam bertafakur kepada Allah SWT., memikirkan akan luasnya pengetahuan dibalik ciptaan-Nya, serta dapat menambah keimanan terhadap keesaan dan kebesaran atas kuasa-Nya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item