RITUS PENYEMBUHAN PENYAKIT MELALUI BALIA TAMPILANGI (STUDI ATAS FILSAFAT HIDUP SUKU KAILI DI KOTA PALU, SULAWESI TENGAH)

Hanan Assagaf, NIM.: 20205012015 (2023) RITUS PENYEMBUHAN PENYAKIT MELALUI BALIA TAMPILANGI (STUDI ATAS FILSAFAT HIDUP SUKU KAILI DI KOTA PALU, SULAWESI TENGAH). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RITUS PENYEMBUHAN PENYAKIT MELALUI BALIA TAMPILANGI (STUDI ATAS FILSAFAT HIDUP SUKU KAILI DI KOTA PALU, SULAWESI TENGAH))
20205012015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (RITUS PENYEMBUHAN PENYAKIT MELALUI BALIA TAMPILANGI (STUDI ATAS FILSAFAT HIDUP SUKU KAILI DI KOTA PALU, SULAWESI TENGAH))
20205012015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi Balia Tampilangi sebagai salah satu local wisdom suku Kaili yang berorientasi pada penyembuhan penyakit yang mengandung unsur mistik. Namun, seiring kemajuan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan pemahaman agama menjadikan tradisi tersebut kontroversial dan termarginalkan, namun masih dipertahankan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tradisi Balia Tampilangi sebagai filsafat hidup atau cara pandang suku Kaili dalam menyelesaikan masalah atau persoalan-persoalan kehidupan. Sehingga dapat diketahui alasan tradisi tersebut dapat bertahan di zaman modern. Sebab tidak mungkin sebuah kebudayaan dapat bertahan dan terus dijalankan jika tidak memiliki makna dan nilai-nilai yang dianggap baik sehingga masih dijadikan pedoman oleh penganutnya. Penulisan tesis ini menggunakan pendekatan filosofis. Sumber data terdiri dari data primer (data yang ditemukan di lapangan) dan sekunder (data yang ditemukan dalam tulisan terkait Balia). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi. Sedangkan Penulisan tesis ini juga menggunakan kerangkan teori semiotik Ferdinand De Saussure dan teori filsafat kebudayaan C.A. van Peursen. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, Pertama, mengenai bagaimana potret tradisi adat Balia Tampilangi. Definisi atau pemahaman masyarakat umum mengenai Balia Tampilangi sangat berbeda dengan yang dipahami oleh suku Kaili yang masih mempertahankan dan menjalankan tradisi Balia Tampilangi. Masyarakat umum dan sebagian besar referensi menggambarkan bahwa Balia adalah ritual penyembuhan segala jenis penyakit dengan meminta bantuan kepada mahluk gaib, sehingga tradisi Balia dipandang negatif karena mengarah kepada kemusyrikan. Namun, dari hasil wawancara dengan suku Kaili yang masih menjalankan tradisi Balia dipahami bahwa, Balia merupakan upaya suku Kaili dalam menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh teguran dari roh nenek moyang kepada keturunannya yang dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Suku Kaili tetap meminta kesembuhan kepada Allah, melalui perantara nenek moyang mereka. Kedua, mengenai bagaimana filsafat hidup suku Kaili yang terdapat dalam tradisi Balia Tampilangi. Menurut hasil pengamatan dan analisa peneliti pada data primer dan sekunder, peneliti menarik kesimpulan terkait filsafat hidup suku Kaili sehingga dapat mempengaruhi eksistensi Balia Tampilangi masih dapat bertahan hingga zaman sekarang, yaitu (1) prinsip adat suku Kaili (2) ikatan emosional kepada leluhur (3) menjadi satu-satunya media penyembuhan, dan (4) pengungkapan rasa syukur dan tolak bala

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Muhammad Taufik, S.Ag., M.A.
Uncontrolled Keywords: Suku Kaili, Balia Tampilangi, Filsafat Hidup, Penyembuhan Penyakit
Subjects: Budaya dan Agama
Filsafat (Philosophy)
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Filsafat Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 31 Oct 2023 09:38
Last Modified: 31 Oct 2023 09:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62033

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum