JUAL BELI EMAS KAKI LIMA PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS PEDAGANG EMAS DI KOTAGEDE)

Romatua Pasaribu, NIM.: 16380003 (2023) JUAL BELI EMAS KAKI LIMA PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS PEDAGANG EMAS DI KOTAGEDE). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (JUAL BELI EMAS KAKI LIMA PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS PEDAGANG EMAS DI KOTAGEDE))
16380003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (JUAL BELI EMAS KAKI LIMA PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS PEDAGANG EMAS DI KOTAGEDE))
16380003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pedagang Emas Kaki Lima Kotagede merupakan jual beli emas yang tidak memiliki syarat khusus dalam transaksi jual belinya, dimana tidak diperlunya kwitansi atau sertifikat emas, barang bisa diterima dalam keadaan rusak dan alat penentuan/pengujian emas yang tidak sesuai standar uji. Hal demikian, seharusnya lebih diperhatikan karena masih bisa menimbulkan gharar dan dharar. Walaupun jual beli emas dipedagang kaki lima Kotagede sudah menjadi hal biasa atau kebiasaan lama yang terus menerus (‘urf) dan sampai saat ini masih menjadi salah satu jual beli alternatif bagi masyarakat modern. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan pokok: Mengapa praktik jual beli emas pedagang kaki lima Kotagede masih beroperasi sampai saat ini?. Bagaimana proses transaksi jual beli emas pedagang kaki lima Kotagede?. Bagaimana perspektif hukum ekonomi syariah dalam menentukan atau melihat proses jual beli emas di pedagang kaki lima Kotagede?. Jenis penelitian ini adalah lapangan (field research), dengan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitik yaitu menjelaskan permasalahan dari sudut pandangan hukum ekonomi syariah, kemudian dilakukan analisis terhadap masalah tersebut. Penelitian ini menunjukan bahwa pengujian emas di pedagang kaki lima Kotagede tidak sesuai dengan standar uji, dimana zat kimia yang merupakan bahan uji emas berupa asam nitrat dan asam klorida dapat bereaksi dengan matahari. Oleh karena itu pengujian diragukan keakuratannya dan tidak ada jarum pembanding dalam melihat warna sehingga hasil yang didapat diragukan juga keakuratannya. Ketidak-akuratan tersebut dapat mempengaruhi dalam penentuan harga sehingga dalam tranaksi jual beli emas di pedagang kaki lima Kotagede dapat dikatakan mengandung unsur gharar. Gharar merupakan ketidakpastian dalam transaksi yang diakibatkan dari tidak terpenuhinya ketentuan syariah dalam transaksi tersebut. Namun demikian, jual beli emas di kaki lima Kotagede sudah menjadi sesuatu yang telah dikenal/umum oleh masyarakat, tetapi sesuatu itu bertentangan dengan hukum syara’, yang disebut ‘urf fasid.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: DR. MOCHAMAD SODIK, S.SOS., M.SI.
Uncontrolled Keywords: emas, gharar, jual beli, pedagang kaki lima, ‘urf.
Subjects: Ekonomi Syariah
Hukum Islam > Jual Beli dalam Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syari'ah (S-1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 03 Nov 2023 13:42
Last Modified: 03 Nov 2023 13:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62068

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum