KAJIAN PEMIKIRAN KEBUDAYAAN SOEDJATMOKO

Sholihul Huda, NIM.: 05510023 (2011) KAJIAN PEMIKIRAN KEBUDAYAAN SOEDJATMOKO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KAJIAN PEMIKIRAN KEBUDAYAAN SOEDJATMOKO)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA ·.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KAJIAN PEMIKIRAN KEBUDAYAAN SOEDJATMOKO)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Manusia dan kebudayaan tidak bisa dipisah-pisahkan, karena keduanya merupakan suatu jalinan yang saling erat berkait. Kebudayaan tidak akan ada tanpa manusia, dan tidak akan ada satu kelompok manusiapun yang tidak mempunyai kebudayaan. Semua kelompok masyarakat pasti memiliki kebudayaan karena manusia merupakan subyek budaya. Seturut konteks zaman yang berubah, orang-orang dengan alam pikir dan rasa, karsa dan cipta, kebutuhan dan tantangan yang mengalami perubahan, serta budaya pun ikut berubah. Kebudayaan berubah seirama dengan perubahan hidup masyarakat. Perubahan itu berasal dari pengalaman baru, pengetahuan baru, teknologi baru dan akibatnya dalam penyesuaian cara hidup dan kebiasaannya kepada situasi baru. Sikap mental dan nilai budaya turut serta dikembangkan guna keseimbangan dan integrasi baru. Tidak setiap perubahan berarti kemajuan. Perubahan disertai kritik, konflik dan pembatalan nilai-nilai lama, lalu menyeleweng dari hasil yang telah dicapai, ataupun membawa serta penghalusan warisan kebudayaan dan peningkatan nilai-nilai. Menurut Soedjatmoko perubahan yang paling berharga terjadi didalam masyarakat, di mana ketahanan mental-rohani selalu sanggup memperbaharui dirinya oleh daya kritik diri, refleksi dan daya cipta. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah memberikan dampak negatif yang tidak sedikit bagi peradaban global. Kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat modern diiringi oleh berbagai krisis multidimensi yang menyertainya. Soedjatmoko memberikan berbagai pandangannya dalam merespon kondisi budaya dewasa ini beserta solusinya masing-masing. Soedjatmoko tampil dengan mengusung optimisme timur yaitu bagaimana peran vital agama – baik agama sebagai nilai spiritualitas maupun agama sebagai institusi – bisa dijadikan sebagai bagian dari solusi alternatif bagi problem masyarakat modern. Ia mengatakan bahwa keserakahan dan ketidakmampuan manusia untuk mengendalikan diri, atas kemajuan ilmu dan teknologi sekarang ini telah melahirkan keprihatinan baru yang mengancam hari depan manusia sendiri. Dalam hal ini agama diharapkan bisa berperan dalam memberikan sumbangan moril untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang menimpa masyarakat modern. Soedjatmoko tetap yakin bahwa agama kembali akan menjadi sandaran bagi manusia abad ke-21. Setelah beberapa abad digerogoti oleh semangat renaissance dan rasionalitas aufklarung. Manusia modern akan menemukan kembali dimensi-dimensi kesadaran agama yang hidup, yang lepas dari tambahan-tambahan atau kekakuan perkembangan yang tradisional. Ia menegaskan bahwa hal ini hanya bisa terwujud kalau kita mendalami dan menghidupkan iman dalam arti yang sesungguhnya. Bukan kepatuhan kepada ritual belaka.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Zuhri, S. Ag, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Soedjatmoko, Kultural Bangsa, Kebudayaan
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 22 Nov 2023 08:06
Last Modified: 22 Nov 2023 08:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62316

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum