MENYUSUI BAYI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN PSIKOLOGI)

Indah Rahmatiningrum, NIM.: 06530026 (2011) MENYUSUI BAYI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN PSIKOLOGI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MENYUSUI BAYI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN PSIKOLOGI))
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (MENYUSUI BAYI DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN PSIKOLOGI))
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Agama Islam merupakan agama yang sempurna. Kesempurnaan itu terbukti dengan adanya ajaran yang tertuang di dalam kitab suci Al-Qur’a>n. Di antara ajaran tersebut adalah suatu konsep tentang menyusui seorang bayi oleh ibunya. Pemberian air susu seorang ibu kepada bayinya atau yang lebih dikenal dengan istilah menyusui merupakan suatu perbuatan yang sesuai dengan tuntunan dan ajaran yang dianjurkan oleh Allah swt. di dalam Al-Qur’a>n. Hal ini beralasan sebab perbuatan tersebut berkaitan erat dengan kajian psikologi seorang anak di kemudian harinya. Dari kajian singkat di atas, penulis mempunyai tujuan dalam penelitiannya untuk mendiskripsikan maksud dari menyusui bayi di dalam Al- Qur’a>n serta perkembangan bayi di dalamnya dengan telaah dari konsepsi Islam. Dalam melaksanakan kajian ini, peneliti menggunakan studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan metode tafsir tematik untuk mendapatkan seluruh informasi dengan menggunakan teknik pengumpulan data dari berbagai himpunan ayat di dalam Al-Qur’a>n yang memuat tema penyusuan bayi secara tematik dengan focus pada urutan waktu serta latar belakang turunnya ayat-ayat (asbab an-nuzul) tersebut dengan memahami korelasi antar ayat di dalam surat masing-masing. Dari kajian yang sederhana ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah bahwa Islam telah memberikan konsep tentang penyusuan bayi di mana hal tersebut merupakan kewajiban seorang ibu kepada bayinya yang tidak dapat ditolak tanpa alasan baik menurut agama, medis, maupun hak. Apabila ibu berhalangan untuk menyusui, maka diperbolehkan untuk mencari ibu pengganti dengan memberi upah yang pantas. Di antara akibat dari penyusuan adalah bahwa agama Islam memberikan status fiqih bagi ibu susuan dan anak susuannya sebagai di antara orang yang haram untuk dinikahi. Sedangkan lama waktu menyusui seorang bayi adalah maksimal dua tahun penuh, tidak boleh lebih tapi boleh kurang. Adapun jika berdasarkan pada musyawarah antara ayah dan ibu dinilai besar manfaatnya, maka hal tersebut boleh dilakukan dan tidaklah berdosa bagi keduanya. Konsepsi penyusuan anak dalam Islam, merupakan ajaran yang sangat mendukung perkembangan bayi normal. Air susu seorang ibu memiliki berbagai kandungan zat gizi yang sempurna sebagai pengimbang dan juga sebagai kekebalan dalam tubuh bayinya. Dalam prosesnya pun, penyusuan dapat menciptakan suasana psikologis yang sangat dibutuhkan bayi, yakni berupa cinta kasih melalui sentuhan dan dekapan di mana kondisi fisik, psikis, dan lingkungan seorang ibu sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui karena dua tahun awal merupakan masa kritis dan bahaya bagi seorang bayi,

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M. Ag
Uncontrolled Keywords: Tafsir Tematik, Tafsir Maudhu’iy, Menyusui Bayi
Subjects: Psikologi
Tafsir Hadist
Hadis > Hadis Hukum
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 22 Nov 2023 10:32
Last Modified: 22 Nov 2023 10:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62345

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum