PENGARUH PERCERAIAN TERHADAP MOTIV ASI DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH (Studi kasus di kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah)

Endah Nurul Hayati, NIM: 99474508 (2004) PENGARUH PERCERAIAN TERHADAP MOTIV ASI DAN PRESTASI BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH (Studi kasus di kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text 99474508_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text 99474508_BAB II_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (8MB)

Abstract

Perceraian adalah putusnya hubungan dua orang Iaki-laki dan perempuan sebagai suami isteri. Suatu perceraian besar kemungkinan akan menyisakan banyak problem, baik yang berkaitan dengan kehidupan keluarga maupun lingkungan sekitamya. Problem yang mungkin timbul antara Iain berkaitan dengan nafkah keluarga, hak asuh anak, hubungan antara anak dengan lingkungannya dan yang terpenting dan sepatutnya disikapi adalah bagaimana kelangsungan pendidikan anak tersebut. Karena harus diakui bahwa perceraian seringkali menyakitkan pihak-pihak tertentu, termasuk di dalamnya adalah anak­anak. Berawal dari problem tersebut, penulis mencoba mengadakan penelitian mengenai bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh sebuah perceraian terhadap psikis anak-anak yang ditinggalkan dan sejauh mana perceraian itu berpengaruh terhadap proses dinamika pendidikan mereka, khususnya dari sisi motivasi dan prestasi belajar dengan lokasi penelitian di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research) dan penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian ini adalah: 1. Berdasarkan hasil observasi dilapangan diketahui bahwa keadaan perceraian di kecamatan mungkid tidak terlalu tinggi. Ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dari angka perkawinan clan perceraian setiap tahunnya. Diketahui jumlah perkawinan setap taht.mnya berjumlah 500 -600 pasangati, dan perceraian terjadi 20-50 pasartgan pertihutinya atau antara 2 % - 10 %. 2. Kehidupan keluarga pasca percetaian tampak biasa-biasa saja . Sehingga secara sepintas tidak begitu berpengaruh. Hal ini terjadi karena keadaan lingkungan tidak terlalu mehl

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item