AKHLAK GURU DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZALI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA

lsfachiana, NIM. 99474513 (2005) AKHLAK GURU DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZALI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
99474513_BAB I_BAB IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text
99474513_BAB II_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana pandangan al-Ghazali tentang akhlak gum dalam pendidikan, sehingga dari sini penulis dapat memmuskan urgensi akhlak guru dan implikasinya terhadap pembentukan akhlak siswa. Dalam merumuskan hasil penelitian skripsi ini, jenis penelitian yang ternpuh adalah "libra,y research" yaitu penelitian pustaka dengan cara mengkaji berbagai referensi yang merupakan sumber data, baik primer maupun sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dikelompokkan dalarn satuan kategori dan penulis analisis secara kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif analisis. Dari data yang didapatkan tersebut penulis dapat memberikan gambaran dan kesin1pulan bahwa al-Ghazali menegaskan bahwa seorang pendidik atau guru agar mernperoleh sukses dalam tugasnya harus menggunakan pengaruhnya serta cara yang tepat arah. Pendapat tersebut menekankan pada perbaikan sikap dan tingkah laku (akhlak) para guru dalam mendidik. Dalam masalah akhlak dalam pendidikan, al-Ghazali lebih cenderung berpaham empirisme dengan rnemfokuskan persoalan tentang pengaruh pendidikan pada siswa didik, rnenurutnya, perkembangan dan pertumbuhan akhlak siswa baik atau buruk tergantung pada pengaruh orang yang mendidiknya. Guru seyogyanya mampu menampilkan teknik pengajaran yang mencerminkan akhlak, sehingga dari sini penilaian terhadap guru yang dilakukan siswa sangat rnembantu dan memberikan efek positif maupun negatif terhadap pembentukan akhlak siswa, di rnana hal ini sangat menunjang ketertarikan siswa terhadap sejumlah mata pelajaran yang hams ditempuhnya. Ia juga mengemukakan pendapatnya tentang ketinggian derajat clan kedudukan para ulama, guru atau orang yang mengajarkan ilmunya. Keberadaan guru menjadi faktor penting dalam pendidikan, maka al-Ghazali menyebutkan setidaknya ada tiga unsur pokok yang menjadi pedoman bagi para pendidik; pertama, untuk menjaga kelestarian umat hams ada sekelompok orang yang berilmu; kedua, orang yang mau mengajarkan ilmtmya kepada orang lain; ketiga, rnengajarkan ilmu dengan dilandasi hati yang ikhlas yang semata-rnata beribadah kepada Allah SWT. Adapun lrnplikasi akhlak guru terhadap pembentukan akhlak siswa disebutkan bahwa pentingnya akhlak guru sangat menentukan pernbentukan akhlak siswa. Langkah-langkah yang diternpuh oleh guru dalam mendidik, rnenurut al­Ghazali, antara lain: pertama, perlunya rnujahadah dan riyadlah nq/siyah (kekuatan dan latihan jiwa), yaitu mendidik anak dengan cara mengulang-ulangi pengalarnan, sehingga terbentuk akhlak dan watak dalam dirinya; kedua, mendidik siswa hendaknya rnenggunakan beberapa rnetode dan teknik yang bervariasi sehingga membangkitkan motivasi belajar dan menghilangkan kebosanan; ketiga, guru hendaknya rnemberikan dorongan dan hukuman. Al-Ghazali menjelaskan tentang pelaksanaan akhlak guru sebagai cermin pembentukan ak:hlak siswa adalah : 1 ). guru hams bersikap mencintai muridnya bagaikan anaknya sendiri; 2). guru tidak usah mengharapkan upah dari tugasnya; 3 ). guru hams memberi nasihat kepada muridnya agar menuntut ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk suatu kebanggaan; 4 ). guru hams mendorong siswa didik untuk mencari ilmu yang bermanfaat bagi diri dan orang lain; 5). guru hams memberi teladan yang baik sehingga siswa didik senang untuk mencontoh perilakunya; 6). guru harus mengajarkan apa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa didik; 7). guru hams mengamalkan ilmunya; 8). guru hams mampu memahami jiwa siswa didiknya; 9). gum harus mampu menanamkan keimanan dalam pribadi siswa didiknya. Dengan demikian akhlak guru di atas, akan memunculkan perilaku dan akhlak siswa kepada guru dalam mengajarkan apa yang diajarkan dalam pendidikan. Guru sebagai pengemban amanah pembelajaran pendidikan perlu mengedepankan pribadi shaleh dalam dirinya, karena hal ini merupakan konsekuensi logis dalam kerangka mencetak anak didiknya menjadi anak yang shaleh dan berakhlak mulia. Adapun aspek pembelajaran guru tentang pembentukan akhlak siswa mengarah kepada fungsi dan peranannya sebagai : peran guru sebagai pembimbing; peran guru sebagai model (uswah), dan peran guru sebagai penasehat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Ahmad Arifi, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: akhlak; guru; pendidikan
Subjects: Akhlak - Etika
Kependidikan Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 30 Nov 2023 15:36
Last Modified: 01 Dec 2023 15:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62424

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum