PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA UNTUK PEMBENTUKAN KESEHATAN MENTAL ANAK (TELAAH PEMIKIRAN PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT)

ARY NURCHASANAH, NIM. 99474542 (2004) PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA UNTUK PEMBENTUKAN KESEHATAN MENTAL ANAK (TELAAH PEMIKIRAN PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text
99474542_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text
99474542_BAB II_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Abstract

Betapa pentingnya agama dalam kehidupan manusia tidak diragukan lagi, terutama pada masa kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin cepat, ketika kebutuhan hidup semakin meningkat, dan agama semakin terabaikan. Keimanan yang teguh semakin diperlukan agar manusia dapat dibimbing dan diarahkan oleh imannya dalam menempuh kehidupan dan dalam memenuhi segala kepentingannya. Keimanan yang dapat mengendalikan dan membimbing manusia dalam hidupnya, adalah keimanan yang terjalin dan menyatu dalam kepribadiannya.Berdasarkan kajian kepustakaan yang telah dilakukan terhadap konsep pendidikan agama dalam keluarga untuk pembentukan kesehatan mental anak telaah pemikiran Prof Dr. Zakiah Daradjat, maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut : 1. Konsep kesehatan mental yang dikemukakan oleh tiga aliran psikologi yaitu psikoanalisa, behaviorisme dan humanistik, bila penulis lihat lebih cenderung pada unsur manusia, tanpa mementingkan hal-hal yang bersifat transenden, sedangkan dalam konsep kesehatan mental yang dikemukakan oleh Prof Dr. Zakiah Daradjat banyak diwarnai oleh unsur-unsur agama dan kemampuan manusia di luar dirinya. Adapun Zakiah mengemukakan ada 4 rumusan kesehatan mental yaitu : a). Terhindarnya seseorang dari gangguan jiwa (neurose) dan gejala penyakit jiwa (psychose), b). Kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri sendiri, orang lain, masyarakat, serta lingkungan dimana ia hidup, c ). berkembangnya seluruh potensi kreatifitas, tanggung jawab, kebebasan dan sebagainya, d). terciptanya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungannya berlandaskan keimanan dan ketaqwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan akherat, dan rumusan yang keempat inilah yang membedakan dengan tokoh-tokoh iain termasuk ketiga aliran di atas. Adapaun upaya untuk membentuk kesehatan mental yaitu melalui tiga hal yaitu keluarga, sekolah, masyarakat. 2. Pendidikan agama dalam keluarga untuk pembentukan kesehatan mental anak tentunya harus memperhatikan kondisi dan psikologis perkembangan anak yang dalam hal ini adalah anak yang berusia 6-12 tahun, dimana perkembangannya belum bisa memahami hal-hal yang abstrak. Pola yang dipakai keluarga hendaklah lebih pada sikap demokratis walaupun tidak menafikan pola yang lain. Dan materi yang disampaikan pada usia ini yaitu keimanan, keislaman, dan akhlak. Sedangkan metode yang dipakai yaitu peneladanan, pembiasaan, cerita, melalui perhatian, pembentulan yang salah, melerai yang bertengkar dengan adil, memperingatkan yang lupa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DRA. NURRAHMAH, Drs. H. Mangun Budiyanto
Uncontrolled Keywords: PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA , KESEHATAN MENTAL ANAK , ZAKIAH DARADJAT)
Subjects: Kependidikan Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 30 Nov 2023 15:42
Last Modified: 30 Nov 2023 15:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62425

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum