TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SEWA TANAH UNTUK PEMBUATAN BATU BATA DI DUSUN CEPOKOJAJAR PIYUNGAN BANTUL

Nurida Azkar, NIM.: 07380029 (2011) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SEWA TANAH UNTUK PEMBUATAN BATU BATA DI DUSUN CEPOKOJAJAR PIYUNGAN BANTUL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SEWA TANAH UNTUK PEMBUATAN BATU BATA DI DUSUN CEPOKOJAJAR PIYUNGAN BANTUL) BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SEWA TANAH UNTUK PEMBUATAN BATU BATA DI DUSUN CEPOKOJAJAR PIYUNGAN BANTUL) BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Islam sebagai agama pembawa rahmat yang mementingkan hubungan baik di antara sesama manusia, hubungan tersebut tercermin dalam sebuah peraturan yang dikenal dengan istilah Fiqh Muamalat. Yakni, hukum yang mengatur hubungan antar satu individu dengan individu lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang halal dan baik. Seluruh aturan ini bertujuan menjaga hak-hak manusia, merealisasikan kemaslahatan, dan menjauhkan segala kemadharatan yang akan terjadi atau diprediksi akan menimpa. Demi terwujudnya keadilan dan persamaan antara individu dalam komunitas, maka penyeimbang antara kepentingan yang saling bertentangan dan menjaga wilayah terlarang yang lebih utama untuk dijaga dan dilestarikan. Semuanya tidak menghilangkan makna taat kepada Allah, dan siapa yang meninggalkannya dianggap bermaksiat kepada Allah. Ruang lingkup pembahasan Fiqh Muamalat meliputi: akad, jual beli, Khiyar, Qiradh, 'ariyah, ija-rah, dan masih banyak lagi. Di dalam skripsi ini penulis membahas tentang sewa menyewa (ija-rah) tanah untuk pembuatan batu bata. Praktik sewa menyewa tanah ini telah biasa atau awam dilakukan masyarakat Cepokojajar. Hal ini menimbulkan keganjalan antara akad yang digunakan (sewa) dengan keadaan objek yang disewakan (tanah). Dalam hal ini tanah yang notabene sebagai objek pastilah akan berkurang wujudnya. Padahal, dalam akad sewa yang diambil hanya manfaatnya bukanlah zat dari objeknya. Dari keganjalan di atas maka penulis bermaksud untuk mengkaji lebih dalam lagi praktik yang terjadi di Cepokojajar tersebut. Penulis akan meneliti dan menyusun skripsi dengan judul "Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Sewa Tanah untuk Pembuatan Batu Bata di Cepokojajar Sitimulyo Piyungan Bantul". Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh penulis adalah field research yaitu penelitian lapangan, dimana penulis meneliti langsung di lapangan terjadinya praktik yang dimaksud. Untuk pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk mendapat informasi secara langsung dari narasumber dan pelaku atau para pihak yang melaksanakan sewa menyewa tanah tersebut. Setelah dilakukan penelitian terhadap praktik sewa menyewa tanah di Dusun Cepokojajar ternyata praktik ini sah dan tidak bertentangan dengan Syari'at Islam. Hal ini dapat dilihat pada (pertama) akadnya. Dari akadnya memang yang digunakan adalah sewa, tetapi dalam hal ini para pihak memahami akad itu hakikatnya adalah jual beli tanah. Dan, pada surat perjanjiannya pun telah dijelaskan bahwa sewa yang dimaksud seperti apa dan tujuan tanah di akadkan pun untuk apa. Selain akad, (kedua) dapat dilihat dari objeknya. Karena hakikat dari akad adalah jual beli, maka objeknya berkurangpun tidak apa-apa atau dengan kata lain objeknya berpindah kepemilikan sebagian. Alasan yang ketiga yaitu dari kelestarian lingkungannya. Praktik yang terjadi di Cepokojajar ini setelah penulis meneliti langsung ternyata aman-aman saja dilakukan. Hal ini disebabkan tanah bekas produksi batu bata masih bisa dimanfaatkan kembali baik untuk pertanian maupun untuk perikanan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item