SEPULUH WASIAT TUHAN DALAM AL QURAN

DRS. ABD ROCHIM, (2008) SEPULUH WASIAT TUHAN DALAM AL QURAN. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 27 Th. 1982/.

Preview	Text 04. ABD. ROCHIM - SEPULUH WASIAT TUHAN DALAM AL-QUR'AN.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox) lightbox.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview) preview.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium) medium.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small) small.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox) lightbox.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview) preview.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium) medium.jpg Download (0B)
	Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small) small.jpg Download (0B)

Abstract

bPada mulanya, belumlah ramai dibicarakan orang tentang 10 wasiat Tuhan itu tidak termuat secara tersurat, tetapi baru dapat diketahui oleh orang setelah memperhatikan benar-benar kandungan tiga buah ayat yang terletak secara secara berturut-turut dalam surat Al-Anam, ayat 151-153 yang tersusun secara berturut-turut. Namun demikian bagi mufassir yang memperhatikan jumlah munasabah tiga ayat tersebut dengan ayat-ayat sesudahnya, ia akan segera mendapatkan assosiasi terhadap sepuluh perintah Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Musa. Pada kelompok ayat sesudah tiga ayat tesebut, allah SWT menjelaskan beberpa prinsip dasar dari agama yang dianut oleh orang-orang bani Israil, yang memiliki perpautan dengan ktiga ayat tersebut, sehingga tergambarlah adanya kecenderungan orang untuk menduga bahwa sepuluh wasiat Allah yang terdapat dalam Al-Quran itu, memiliki persamaan-persamaan dengan sepuluh perintah Tuhan yang terdapat di dalam Taurat, karena diantara keduanya terdapat kemiripan dalam berbagai prinsip, meskipun secara keseluruhan memang terlihat perbedaan-perbedaannya. Apabila seseorang meneliti kitab-kitab tafsir, maka ia akan mengetahui, bahwa tidak seluruhnya kitab-kitab tafsir mengemukakan secara tegas sepuluh wasiat Tuhan itu. sebagai contoh misalnya: Tafsir Al-Qosimy dan tafsir Ibnu Katsir, tidaklah menyebutkan kata-kata sepuluh wasiat Tuhan tersebut, meskipun di dalam kitab tafsir tersebut ayat-ayat yang mengandung wasiat Tuhan, seperti ayat-ayat lain tidak terlepas dari penafsiran, sehingga timbullah kesan bahwa si pengarang tidaklah sengaja mengemukakan adanya sepuluh wasiat Tuhan yang terkandung dalam tiga ayat tersebut. Tetapi apabila orang melihat Tafsir Al-Manar, setelah melampaui penafsiran tiga ayat tersebut, lalu memasuki kelompok ayat berikutnya, segeralah ia akan mengetahui, bahwa Rasyid Ridlo menyebutkan adanya sepuluh wasiat Tuhan dalam satu kelompok ayat-ayat yang terdiri dari tiga ayat itu. Itulah sebabnya maka dipandang perlu untuk dilakukan pembahasan tentang eksistensi 10 wasiat Tuhan tersebut di dalam Al-Quran dan hubungannya dengan sepuluh perintah Tuhan yang terdapat di dalam Perjanjian Lama. Tidak akan dilupakan begitu saja adanya perbedaan-perbedaan ataupun persamaan-persamaan di antara keduanya, mengingat bahwa Al-Quran dan Taurat itu adalah Kitab Samawi yang memiliki persamaan asal, yang sudah tentu memiliki kesamaan-kesamaan pula. Disamping itu kita yakini, bahwa Al-Quran itu berfungsi sebagai mushaddiq (pembenar) terhadap kitab-kitab sebelumnya, dan berfungsi sebagai muhaimin (batu uji) bagi kitab-kitab sebelumnya sekalipun perbedaan itu tidaklah mengurangi persamaannya.b

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item