TRADISI RIYADOH AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN DI KOMPLEK DAR Al-RIYADAH LI HAMALAH AL-QUR’AN DI DESA PASEBAN, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH

Ahmad Nurkholis, NIM.: 06530038 (2011) TRADISI RIYADOH AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN DI KOMPLEK DAR Al-RIYADAH LI HAMALAH AL-QUR’AN DI DESA PASEBAN, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI RIYADOH AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN DI KOMPLEK DAR Al-RIYADAH LI HAMALAH AL-QUR’AN DI DESA PASEBAN, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TRADISI RIYADOH AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN PANDANARAN DI KOMPLEK DAR Al-RIYADAH LI HAMALAH AL-QUR’AN DI DESA PASEBAN, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

viii ABSTRAK Dalam bahasa Arab, riyadah semula berarti memecahkan dan mendidik seekor kuda yang masih muda. Sampai sekarang masih dipakai dalam bahasa Arab dalam pengertian latihan fisik dan atletik. Sedangkan kaum sufi menerapkan kata tersebut dalam arti latihan spiritual yang dikerjakan guna mempersiapkan jiwa untuk menerima pencerahan. Secara istilah, riyadah berarti disiplin asketis atau latihan kezuhudan. Di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten terdapat sebuah komplek bernama Dar al-Riyadah li Hamalah al-Qur’an — salah satu cabang komplek Pondok Pesantren Sunan Pandanaran— yang mempunyai tradisi riyadah al-Qur’an. Skripsi ini berangkat dari keinginan penulis untuk mengetahui persepsi dan dampak dari pelaksanaan riyadah al-Qur’an, baik dampak psikologis maupun sosiologis. Di samping itu juga dilatar belakangi oleh kegelisahan penulis akan minimnya kajian-kajian al-Qur’an yang membahas dari sisi ritual. Padahal Praktik ritual tersebut sangat dianggap penting oleh umat muslim diberbagai daerah di dunia ini. Riyadah al-Qur’an adalah sebuah ritual pembacaan al-Qur’an dengan hafalan secara keseluruhan (30 Juz)—dibaca secara individual, uniknya pembacaan tersebut dikhatamkan dalam waktu satu hari dan dilakukan terus menerus selama empat puluh satu hari bagi santri putra—kecuali jika ada uzur, seperti sakit—dan lebih dari empat puluh hari bagi santri putrid karena ada uzur syar’i, disertai dengan puasa. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode pengumpulan data, yaitu dengan metode interview, metode observasi dan metode dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif dengan menggunakan pendekatan psikologis untuk mengetahui tingkat keagamaan yang dihayati, dipahami, dan diamalkan seseorang. Setelah penulis melakukan penelitian, penulis temukan beberapa hal yang menarik dari tradisi riyadah al-Qur’an ini. Yaitu sebagai sarana latihan spiritual. Apalagi disertai dengan berpuasa yang dapat mengekang hawa nafsu dan mensucikan diri baik lahiriyah maupun batiniyah. Riyadah al-Qur’an juga dilakukan di tempat yang khusus, yaitu di Dar al-Riyadah li Hamalah al-Qur’an. Selain itu diadakannya riyadah al-Qur’an mempunyai tujuan, yaitu untuk melancarkan bacaan al-Qur’an, untuk ber- taqarrub kepada Allah melalui al-Qur’an, dan untuk melatih prihatin agar kelak di masyarakat dapat merasakan empati terhadap kehidupan orang yang tidak mampu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. H. Muhammad Mansur M.A
Uncontrolled Keywords: Tahfiz al-Qur’an, Riyadah, Tradisi
Subjects: Tafsir Hadist
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 08 Dec 2023 09:24
Last Modified: 08 Dec 2023 09:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62541

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum