KONSEP KEWARGANEGARAAN DALAM Al-QUR’AN: Perspektif Hamka dalam Tafsir Al Azhar

Abd. Mun’em , S. Ag, NIM.: 20200012102 (2023) KONSEP KEWARGANEGARAAN DALAM Al-QUR’AN: Perspektif Hamka dalam Tafsir Al Azhar. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP KEWARGANEGARAAN DALAM Al-QUR’AN: Perspektif Hamka dalam Tafsir Al Azhar)
20200012102_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP KEWARGANEGARAAN DALAM Al-QUR’AN: Perspektif Hamka dalam Tafsir Al Azhar)
20200012102_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Konsep kewarganegaraan citizenship pertama kali muncul di Barat yang diperkenalkan oleh Aristoteles pada masa Yunani Kuno dengan arti secara fungsional, di mana warga negara hanyalah para pejabat negara saja. Konsep ini berubah dari fungsional menjadi kebangsaan pasca lahirnya konsep Negara Bangsa. Setelah itu muncul pula gagasan kewarganegaraan dari pemikir Muslim seperti Al Farabi yang memperkenalkan klasifikas i warga negara dalam Al Madinatul al Kamilah , yaitu masyarakat kecil , masyarakat tengah dan masyarakat besar Kemudian lahir pula gagasan warga negara Muslim dan dh immi yang diperkenalkan oleh Al Maududi yang menghendaki berlakunya syariat Islam dalam sebu ah negara . Beberapa gagasan ini kemudian me m engaruhi konsep kewarganegaraan negara di dunia sesuai dengan kondisi politik yang terjadi di dalamnya. Kajian gagasan ini sangat menarik jika ditarik dalam konteks politik kenegaraan Indonesia, di mana meski ber penduduk mayoritas Muslim, hukum yang berlaku di dalamnya tidak berdasarkan hukum agama, melainkan hukum positif yang disepakati oleh para pendiri bangsa , padahal tidak sedikit tokoh agama yang berjuang untuk menegakkan syariat Islam di Nusantara. Peneliti an ini akan melacak sejauh mana keterpengaruhan Hamka oleh gagasan gagasan di atas dan bagaimana ia memandang kewarganegaraan di Indonesia yang terefleksikan dalam tafsirnya. Kajian ini akan menggunakan teori hermeneutika double movement Fazlur Rahman untu k mem ahami lebih jauh bagaimana ia menghubungkan pemaknaan klasik dengan realitas sosial modern yang dipengaruhi oleh persinggungan nya dengan tradisi klasik Minangkabau, Kristenisasi yang dibawa kolonialis maupun sekularisasi dan modernisasi yang ditawarka n oleh kaum Nasionalis . Dengan metode ini akan didapati bahwa gagasan kenegaraan dan kewarganegaraan Hamka sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik yang ia alami pada masa Orde Lama sampai Orde Baru . Hal itu dapat dilihat dalam gagasannya tentang isu isu kenegaraan, baik ideologi negara, relasi agama dan negara, sistem pemerintahan dan lain sebagainya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Munirul Ikhwan, Lc., MA
Uncontrolled Keywords: kritik tradisi; Hamka; Tradisi Kolot; masyarakat Minangkabau
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hermeneutika Al Qur'an
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 08 Dec 2023 15:05
Last Modified: 08 Dec 2023 15:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62549

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum