AMR DAN NAHY DALAM SURAT AL-BAQARAH STUDI ATAS TAFSIR MA’ANNI AL-QUR’ANN KARYA AL-FARA’

Muhtadin, NIM.: 05530039 (2011) AMR DAN NAHY DALAM SURAT AL-BAQARAH STUDI ATAS TAFSIR MA’ANNI AL-QUR’ANN KARYA AL-FARA’. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AMR DAN NAHY DALAM SURAT AL-BAQARAH STUDI ATAS TAFSIR MA’ANNI AL-QUR’ANN KARYA AL-FARA’)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (AMR DAN NAHY DALAM SURAT AL-BAQARAH STUDI ATAS TAFSIR MA’ANNI AL-QUR’ANN KARYA AL-FARA’)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu media interaksi antara Allah SWT. dengan hamba-Nya ialah al- Qur'an. Dalam berinteraksi tersebut digunakan sebuah alat yang dikenal dengan bahasa. Salah satu bentuk kebahasaan yang ada dalam al-Qur’an adalah berupa kata-kata perintah (amr) dan larangan (nahi). Kedua kaidah kebahasaan ini, dalam sejarahnya telah mendapat perhatian tersendiri di mata para intelektual, khususnya mereka yang bergelut dalam bidang Ulum al-Qur’an dan Usul al-Fiqh. Oleh karena itulah mengapa kemudian ditemukan pengetahuan yang beragam terkait dengan amr dan nahi ini. Salah satunya adalah sebagaimana yang terdapat dalam kitab tafsir Ma’ani al-Qur’an karya al-Farra’. Seperti diketahui, al-Farra’ merupakan seorang pakar gramatika bahasa Arab yang cukup mumpuni. Dia telah menulis banyak karya akademik dalam bidang linguistik, yang Ma’ani al-Qur’an adalah salah satu di antaranya. Dalam kitab tafsir ini, aroma linguistiknya sangat terasa sekali. Sampai-sampai ketika membaca kitab ini seakan-akan sedang membaca kitab tentang nahwu atau saraf, bukan sebuah “kitab tafsir”. Inilah yang kemudian mengapa penulis merasa tertarik untuk mengaji dan sekaligus mengkaji kitab ini, terutama dalam persoalan amr dan nahi. Lebih spesifiknya lagi adalah perspektif al-Farra’ terhadap amr dan nahi yang terdapat dalam surat al-Baqarah. Masalah pokok yang coba dijawab dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah pandangan al-Farra’ dalam tafsir Ma’ani al-Qur’an terhadap amr dan nahi?; 2) Bagaimanakah pemaknaan atau penafsiran al-Farra’ terhadap kata amr dan nahi dalam surat al-Baqarah pada tafsir Ma’ani al-Qur’an?. Untuk menjawab ke dua rumusan masalah ini, penulis menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif analitis. Setelah melakukan penelitian, penulis sampai pada kesimpulan bahwa dalam tafsir Ma’ani al-Qur’an, al-Farra’memiliki perspektif yang sedikit berbeda dengan para ulama’ mayoritas, terutama yang sezaman, dalam memandang ayatayat amr dan nahi. Dia tidak memposisikan lafad-lafad amr dan nahi dalam kerangka yang perlu dikaji dari aspek bentuk redaksi kalimatnya dan kategori serta ragam makna yang ditimbulkannya, sebagaimana yang telah dilakukan para ulama’ mayoritas. Namun al-Farra’ lebih tertarik untuk melihat ayat-ayat amr dan nahi dari perspektif kebahasaannya (baca: problem i’rab-nya) yang dimungkinkan akan berpengaruh terhadap pemaknaan al-Qur’an. Akibat dari desainnya inilah mengapa kemudian al-Farra’ hanya menerangkan sebagian kecil dari unit tertentu dalam sebuah lafad amr dan nahi, apakah itu menyangkut qiraah, atau pun juga pemberian vocal (harakah,). Seperti apakah sebuah lafad harus dibaca jazm atau nasab, atau pun yang lainnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Indal Abror, M.Ag. dan Afdawaiza, S.Ag, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Amr dan Nahy, Surat al-Baqarah, Tafsir Ma’ani al- Qur’an
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 11 Dec 2023 11:08
Last Modified: 11 Dec 2023 11:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62558

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum