AL-BUHUUR ASY-SYI’RIYYAH WA AT-TAGHYIIRAT AL-LAAHIQAH FII ASY’ARI AL-IMAM ‘ALIY BIN MUHAMMAD AL-HABSYI (DIRASAH TAHLIILIYYAH ARUUDHIYYAH))

Danang Nur Arivin, NIM.: 16110099 (2022) AL-BUHUUR ASY-SYI’RIYYAH WA AT-TAGHYIIRAT AL-LAAHIQAH FII ASY’ARI AL-IMAM ‘ALIY BIN MUHAMMAD AL-HABSYI (DIRASAH TAHLIILIYYAH ARUUDHIYYAH)). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (AL-BUHUUR ASY-SYI’RIYYAH WA AT-TAGHYIIRAT AL-LAAHIQAH FII ASY’ARI AL-IMAM ‘ALIY BIN MUHAMMAD AL-HABSYI (DIRASAH TAHLIILIYYAH ARUUDHIYYAH))) 16110099_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text (AL-BUHUUR ASY-SYI’RIYYAH WA AT-TAGHYIIRAT AL-LAAHIQAH FII ASY’ARI AL-IMAM ‘ALIY BIN MUHAMMAD AL-HABSYI (DIRASAH TAHLIILIYYAH ARUUDHIYYAH))) 16110099_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (689kB) | Request a copy

Abstract

Diwan al-Imam Ali bin Muhammad al-Habsyi adalah antologi puisi yang diriwayatkan dari al-Habib Ali bin Muhammad bin Muhammad al-Habsyi dan disusun kembali oleh al-Habib Ahmad bin ‘Alawiy bin ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi. al-Habib ‘Ali adalah seorang ulama besar dari Yaman yang berpengaruh bagi umat Islam. Beliau memiliki banyak karya, diantara karya beliau yang terkenal adalah Simthud-Durar dan Diwan al-Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi. Dalam penelitian yang berjudul al-Buhuur asy-Syi’riyyah wa at-Taghyiirat al-Laahiqah Fii Asy’ari al-Imam ‘Aliy bin Muhammad al-Habsyi (Dirasah Tahliiliyyah Aruudhiyyah)) ini, peneliti membahas tentang konsistensi penggunaan bahr pada puisi-puisi diwan al-Imam ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi, dengan tujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam wazan-wazan puisinya yang berupa zihaf, ‘illah dan dharurah asy-syi’riyyah yang terdapat pada diwan al-Imam ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi. Jenis penilitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan ilmu ‘Arudh. Dalam penelitian ini ditemukan sepuluh bahr yaitu: bahr thawil, bahr basith, bahr wafir, bahr kamil, bahr rajaz, bahr ramal, bahr sari’, bahr khafif, bahr mujtatst dan bahr mutaqarrab. Juga terdapat lima zihaf yaitu: zihaf qabd pada bahr thawil dan mutaqarrab, zihaf khobn pada bahr basith, bahr rajaz, bahr ramal, bahr sari’, bahr khofif dan bahr mujtats, zihaf thayy pada bahr basith, bahr rajaz, bahr sari’ dan bahr mujtats, zihaf ‘asb pada bahr wafir dan zihaf idmar pada bahr kamil. Untuk ‘illat peneliti menemukan tujuh jenis ‘illat yaitu: illat hadzf pada bahr thawil dan mutaqarrab, ‘illat qat’ pada bahr basith dan kamil, ‘illat qatf pada bahr wafir, ‘illat kasf pada bahr sari’, ‘illat qashr pada bahr ramal dan mutaqarrab, ‘illat waqf pada bahr sari’ dan ‘illat tasy’its pada bahr khofif. Adapun dharurah asy-syi’riyyah peneliti hanya menemukan lima jenis yaitu: isyba’ul harokat, tahrikus sakin, taskinul mutaharrik, qat’ hamzah washal dan washol hamzah qat’. Perubahan pada zihaf ,‘illat dan dharurah asy- syi’riyyah telah sesuai dengan kaidah ilmu ‘Arudh, sehingga tidak mengurangi nilai atau kualitas puisinya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item