FUNGSI MASJID SYEKH ABDUL MANNAN SALABOSE DI MASA KERAJAAN BANGGAE SULAWESI BARAT ABAD XVII M

A. Riska Diana Putri, NIM.: 17101020021 (2022) FUNGSI MASJID SYEKH ABDUL MANNAN SALABOSE DI MASA KERAJAAN BANGGAE SULAWESI BARAT ABAD XVII M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FUNGSI MASJID SYEKH ABDUL MANNAN SALABOSE DI MASA KERAJAAN BANGGAE SULAWESI BARAT ABAD XVII M)
17101020021_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (591kB) | Preview
[img] Text (FUNGSI MASJID SYEKH ABDUL MANNAN SALABOSE DI MASA KERAJAAN BANGGAE SULAWESI BARAT ABAD XVII M)
17101020021_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (546kB) | Request a copy

Abstract

Masjid Purbakala Syekh Abdul Mannan merupakan masjid tertua yang ada di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Masjid ini berdiri sekitar abad ke-17 masehi atau sekitar tahun 1610 masehi, yang mana saat itu Kabupaten Majene dikenal sebagai Kerajaan Banggae dan di pimpin oleh seorang raja yang bernama I Moro Daetta di Masigi. Arsitekur masjid merupakan hasil pertemuan unsur budaya lokal dan Islam, terlihat pada atap yang berbentuk tumpang dan bertingkat dengan mustaka yang menjulang ke atas. Pada ruang utama masjid terdapat mihrab dan mimbar dengan ornamen yang khas dan unik. Selain mihrab dan mimbar, di ruang utama juga terdapat empat tiang yang berdiri kokoh menyokong bangunan utama masjid. Selain dari segi arsitektur, masjid Purbakala Syekh Abdul Mannan juga berkontribusi dalam proses Islamisasi pada periode awal di Kerajaan Banggae. Keunikan masjid terletak pada lokasi masjid yang tidak berada di wilayah perkotaan, akan tetapi berdiri kokoh di pinggiran kota yang berada pada Desa Salabose. Topik ini menarik untuk dibahas mengingat belum ada yang membahas tentang sejarah Masjid Purbakala Syekh Abdul Mannan yang berkaitan dengan awal penyebaran Islam di Kerajaan Banggae, tepatnya di Sulawesi Barat. Oleh karena itu, pokok masalah yang dibahas yaitu nilai historitas masjid baik dari proses berdirinya hingga tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam pendirian masjid, serta fungsi yang dirasakan setelah berdirinya masjid di wilayah kerajaan. Alat analisis yang digunakan ialah pendekatan histori-arkeologis dan teori fungsionalisme oleh Alfred Reginald Radcliffe Brown. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian sejarah yang tahapan-tahapannya antara lain heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Syekh Abdul Mannan Salabose didirikan pada tahun 1610 M. Pendirinya adalah Syekh Abdul Mannan Salabose yang merupakan penganjur agama Islam pertama di Kerajaan Banggae. Masjid ini dibangun pada era kepemimpinan raja ketiga dari Kerajaan Banggae yakni Maraqdia I Moro Daetta di Masigi. Masjid ini difungsikan sebagai sarana dalam proses penyiaran Islam di wilayah Kerajaan Banggae. Hal tersebut menjadikan masjid tersebut masuk ke dalam benda cagar budaya yang saat ini sudah berusia 412 tahun. Arsitektur masjid ini mengadopsi beberapa unsur budaya seperti Jawa, Hindu, Timur Tengah, Mandar dan Islam. Ornamen-ornamen pada masjid menggunakan ornamen bulan bintang, pedang keris dan sulur daun.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Riswinarno, S.S., M.M.
Uncontrolled Keywords: Masjid, Sejarah, Arkeologi
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Masjid
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 02 Jan 2024 11:18
Last Modified: 02 Jan 2024 11:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62626

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum