KEPEMIMPINAN ULAMA DALAM RESOLUSI KONFLIK PEMBANGUNAN WADUK KEDUNG OMBO TAHUN 1985-2002

Muhammad Fairus Kadomi, NIM.: 20201021009 (2022) KEPEMIMPINAN ULAMA DALAM RESOLUSI KONFLIK PEMBANGUNAN WADUK KEDUNG OMBO TAHUN 1985-2002. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEPEMIMPINAN ULAMA DALAM RESOLUSI KONFLIK PEMBANGUNAN WADUK KEDUNG OMBO TAHUN 1985-2002)
20201021009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KEPEMIMPINAN ULAMA DALAM RESOLUSI KONFLIK PEMBANGUNAN WADUK KEDUNG OMBO TAHUN 1985-2002)
20201021009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Waduk Kedung Ombo merupakan proyek besar yang mulai direncanakan di tahun 1969 dan diresmikan pada tahun 1991 pada masa jabatan presiden Soeharto. Masalah pembebasan tanah, ganti rugi dan konflik antara warga terdampak pembangunan Kedung Ombo terangkat menjadi isu nasional bahkan internasional. Dalam dinamika pengelolaan konflik, muncul beberapa ulama seperti K.H. Hammam Dja‟far, K.H. Mahfudz Ridwan dan K.H. Abdurrahman Wahid. Hal ini terjadi karena relasi antara Ulama dengan LSM, Tokoh Lintas Iman dan peristiwa yang terangkat ke publik karena isu hak asasi manusia dan konflik agraria. Ulama berkontribusi dalam resolusi konflik dan ditunjukkan melalui kepemimpinannya di kasus Kedung Ombo. Penelitian ini mengenai sejarah sosial, maka digunakan pendekatan sosiologi untuk mengkaji konflik dan menjelaskan timbulnya konflik, serta menganalisis kepemimpinan kharismatik yang ditunjukkan ulama dalam resolusi konflik Kedung Ombo. Teori yang digunakan adalah teori konflik Simon Fisher dan kepemimpinan kharismatik Max Webber. Prosedur dalam penelitian ini berupa heuristik meliputi pengumpulan sumber; kritik sumber meliputi kritik intern dan ekstern; interpretasi berupa klasifikasi dan mencari hubungan kausalitas; serta eksplanasi sejarah untuk penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, aktivitas sosial keagamaan masyarakat Kedung Ombo sebelum pembangunan waduk masih mempertahankan tradisi dan nilai-nilai lokal. Kepercayaan setempat masih ada kaitannya dengan kepercayaan mitologi mengenai zaman kemakmuran, terjadinya Waduk Kedung Ombo, dan keyakinan pengulangan sejarah tentang geger serang yang ketiga; Kedua, dalam proses pembangunan Waduk Kedung Ombo, terjadi konflik antara pemerintah setempat dengan warga yang terjadi pada tahun 1982- 1989, sehingga berdampak dalam kelangsungan hidup warga Kedung Ombo. Konflik timbul karena tidak adanya kesepakatan atau proses musyawarah dalam tahap proses pembangunan seperti tahap sosialisasi, ganti rugi, dan penggenangan yang terlalu cepat; Ketiga, ulama melakukan resolusi konflik dikarenakan adanya kepentingan untuk masyarakat Kedung Ombo dan dalam hal mengkritik kebijakan orde baru. Dalam upaya resolusi konflik, dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu penciptaan perdamaian (tahun 1989), menggalang perdamaian (tahun 1989), dan membina perdamaian (tahun 1989-2002). Kehadiran ulama dalam upaya resolusi konflik di Kedung Ombo tercermin melalui fungsi-fungsi kepemimpinan yang dijalankan, seperti fungsi mobilisasi untuk mendorong terjadinya perubahan dari sisi sikap warga Kedung Ombo, fungsi mediasi dalam penanganan konflik dan ketegangan antar pihak secara langsung, dan fungsi motivasi dari ketiga ulama yang fokus terhadap pendampingan masyarakat, penguatan psikologis warga, serta keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Badrun, M. Si
Uncontrolled Keywords: Kepemimpinan Kharismatik, Resolusi Konflik, Konflik Pembangunan.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Peradaban Islam/SPI (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 05 Jan 2024 11:06
Last Modified: 05 Jan 2024 11:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/62713

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum