MODAL SOSIAL PEDAGANG PINGGIR PANTAI GLAGAH SEBAGAI MITIGASI BENCANA ANGIN KENCANG DAN GELOMBANG PASANG PANTAI SELATAN

Sheptian Bagos Wicaksono, NIM.: 17107020008 (2023) MODAL SOSIAL PEDAGANG PINGGIR PANTAI GLAGAH SEBAGAI MITIGASI BENCANA ANGIN KENCANG DAN GELOMBANG PASANG PANTAI SELATAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MODAL SOSIAL PEDAGANG PINGGIR PANTAI GLAGAH SEBAGAI MITIGASI BENCANA ANGIN KENCANG DAN GELOMBANG PASANG PANTAI SELATAN) 17107020008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (MODAL SOSIAL PEDAGANG PINGGIR PANTAI GLAGAH SEBAGAI MITIGASI BENCANA ANGIN KENCANG DAN GELOMBANG PASANG PANTAI SELATAN) 17107020008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Secara alamiah, wilayah Indonesia memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan terletak di pertemuan 4 lempeng benua, sehingga mengakibatkan besarnya potensi bencana gunung berapi, gempa bumi, tsunami, gelombang tinggi, badai, tanah longsor dan perubahan iklim. Bencana alam seperti angin kencang dan gelombang pasang merupakan ancaman serius bagi komunitas pedagang di pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa yang juga berdampak pada komunitas pedagang pinggir pantai glagah yaitu Paguyuban Pondok Laguna di kalurahan Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Resiko dari bencana tersebut dapat diminimalisir dengan beberapa langkah yang harus dilakukan seperti adanya langkah preventif-proaktif dan mitigasi siap siaga sebelum; saat; dan pasca terjadinya bencana alam. Dalam hal ini pedagang secara aktif meminimalisir dampak dari bencana dengan memegang teguh tujuan paguyuban terciptanya Sapta Pesona serta melakukan kerjasama dengan pemerintah terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran modal sosial pedagang pinggir pantai glagah dalam menghadapi bencana angin kencang dan gelombang pasang pantai selatan. Rujukan analisa dalam penelitian ini menggunakan teori yang di paparkan oleh Woolcock, yakni modal sosial terdiri dari Bounding Social Capital (Modal Sosial Mengikat), Bridging Social Capital (Modal Sosial Menjembatani), Linking Social Capital (Modal Sosial Penghubung). Teknik analisis yang digunakan adalah model analisis data Putnam, modal sosial terdapat 3 unsur yaitu Trust, Norm, dan Network, (adanya kepercayaan, adanya Norma dan Jaringan). Studi ini menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi di lapangan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial sangat penting bagi pedagang di Paguyuban Pondok Laguna di area pantai Glagah. Modal sosial membantu pedagang mempertahankan aktivitas dagang mereka dan berperan dalam penanggulangan bencana di area tersebut. Kerjasama, solidaritas, dan komunikasi menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang ramah dan aman. Kolaborasi dengan pemerintah juga meningkatkan kualitas produk pariwisata. Maka dari itu peran Modal Sosial bagi para pedagang adalah Adanya penghubung sebagai upaya Kooperatif potensi bencana pantai Selatan. Salah satu kelemahan yang ditemukan dalam paguyuban ini adalah kekurangan sistem keamanan untuk melindungi barang dagangan di pinggir pantai. Diperlukan dukungan tambahan dari pihak eksternal, seperti modal sosial Penghubung, untuk meningkatkan personil keamanan dan pengawasan area pedagang

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item