PENGARUH HUKUM ISLAM PADA PROSESI RUWATAN LARANGAN PERKAWINAN JILU DALAM MASYARAKAT MUSLIM JAWA (Studi di Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi)

Najih Rafiuddin, NIM.: 19103050078 (2023) PENGARUH HUKUM ISLAM PADA PROSESI RUWATAN LARANGAN PERKAWINAN JILU DALAM MASYARAKAT MUSLIM JAWA (Studi di Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGARUH HUKUM ISLAM PADA PROSESI RUWATAN LARANGAN PERKAWINAN JILU DALAM MASYARAKAT MUSLIM JAWA (Studi di Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi))
19103050078_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENGARUH HUKUM ISLAM PADA PROSESI RUWATAN LARANGAN PERKAWINAN JILU DALAM MASYARAKAT MUSLIM JAWA (Studi di Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi))
19103050078_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Larangan menikah dalam Islam secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu larangan abadi (muabbad) dan sementara (muaqqat). Pada keduanya memiliki subjek dan sebab tertentu yang membuat perkawinan haram untuk dilakukan. Namun, di dalam komunitas masyarakat muslim Desa Gentong kecamatan Paron kabupaten Ngawi, terdapat jenis larangan menikah yang berada di luar dari klasifikasi larangan dalam Islam yaitu melarang anak pertama (siji) dan ketiga (telu). Pelanggaran atas tradisi itu dipercaya mendatangkan mitos buruk. Fakta bahwa masyarakat Gentong mayoritas adalah muslim dan telah memiliki mekanisme perkawinannya sendiri. Menjadi salah satu poin penting untuk dikaji terkait relasi hukum Islam dan hukum adat dalam praktik tradisi larangan perkawinan tersebut. Selain itu, fokus kajian lainnya dalam mpenelitian ini adalah proses sosial yang terjadi sehingga penghindaran pernikahan dalam isu ini menjadi sebuah tradisi serta aturan adat dan melihat praktik tradisi ini di lingkup masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi hukum untuk menjelaskan suatu hukum pada tataran praktis dan empiris. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berjenis kualitatif yang bertujuan untuk menjabarkan praktik larangan menikah bagi anak pertama (siji) dan ketiga (telu) dan relasi hukum adat dan hukum Islam dalam praktik tradisi ini. Data-data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan, yaitu (1) Tradisi yang ada pada masyarakat muslim Desa Gentong ini Pada prakteknya tradisi ruwatan dilatarbelakangi dengan adanya pelanggar tradisi larangan perkawinan anak pertama dengan anak ketiga (jilu), kepercayaan masyarakat terhadap dampak tradisi ini dilanggar bahwa ketika dalam berumah tangga kelak rejekinya sulit, keluarga sakit-sakitan dan kematian dari salah satu orang tua dari pasangan jilu tersebut. (2) Dalam praktik ruwatan bagi pasangan pernikahan jilu di masyarakat muslim gentong, bahwa hukum islam dan adat dapat berjalan beriringan. Baik aturan adat maupun hukum islam diterapkan secara bersama-sama yang melalui dua wujud yang dapat diamati, seperti penambahan jenis larangan menikah yaitu bagi anak pertama (siji) dengan anak ketiga (telu) dan adanya syarat ruwatan sebagai mekanisme alternatif pelanggar tradisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Ahmad Bunyan Wahib , M.Ag., M.A.
Uncontrolled Keywords: larangan nikah; adat; relasi hukum
Subjects: Hukum Keluarga
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1) > Hukum Keluarga
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 30 Jan 2024 09:45
Last Modified: 30 Jan 2024 09:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63298

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum