TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU MENDOWNLOAD DAN MENONTON KARYA SINEMATOGRAFI DI APLIKASI TELEGRAM (STUDI KASUS PADA MAHASISWA HK PTSK)

Nanda Derista, NIM.: 19103080028 (2023) TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU MENDOWNLOAD DAN MENONTON KARYA SINEMATOGRAFI DI APLIKASI TELEGRAM (STUDI KASUS PADA MAHASISWA HK PTSK). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU MENDOWNLOAD DAN MENONTON KARYA SINEMATOGRAFI DI APLIKASI TELEGRAM (STUDI KASUS PADA MAHASISWA HK PTSK))
19103080028_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU MENDOWNLOAD DAN MENONTON KARYA SINEMATOGRAFI DI APLIKASI TELEGRAM (STUDI KASUS PADA MAHASISWA HK PTSK))
19103080028_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Mahasiswa HK PTSK lebih memilih aplikasi telegram sebagai media untuk menonton film daripada aplikasi lainnya. Pada hakikatnya fungsi utama telegram adalah sebagai media perpesan, kemudian beralih fungsi dalam pemakaiannya menjadi media untuk menonton film. Fenomena ini dimulai pada saat terjadinya covid-19 yang mengharuskan setiap orang membatasi kegiatan diluar ruangan. Pembatasan ini menjadikan adanya kejenuhan, sehingga beberapa mahasiswa HK PTSK mencari cara agar dapat hiburan selama kondisi tersebut. Cara yang paling praktis yang bisa dilakukan tersebut adalah menonton film di aplikasi telegram. Kebiasaan menonton film di telegram ini kemudian berlanjut sampai sekarang, sehingga menyebabkan urgensi terhadap hak cipta sinematografi atau film. Banyaknya film yang diduga ilegal di telegram, menyebabkan pihak Kominfo mengingatkan pihak telegram, sampai ada ancaman pemblokiran. Isu ini berkaitan dengan Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang menyatakan bahwa “hak cipta merupakan hak ekslusif pencipta”, sehingga apabila adanya penyebarluasan film tanpa izin pencipta merupakan suatu pelanggaran. Adapun Fatwa MUI No 1 tahun 2003 juga menegaskan bahwa “Hak Cipta dipandang sebagai salah satu huquq maliyyah (hak kekayaan) yang mendapat perlindungan hukum.” Kajian ini berusaha menjawab pertanyaan pokok: Bagaimana Tinjauan sosiologi hukum Islam terhadap perilaku mendownload dan menonton karya sinematografi di aplikasi telegram yang dilakukan oleh Mahasiswa HK PTSK dan apa faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi?. Pertanyaan pokok tersebut diperinci dalam dua pertanyaan: Mengapa mahasiswa HK PTSK mendownload dan menonton karya sinematografi di aplikasi telegram?; Bagaimana tinjauan sosiologi hukum Islam terhadap perilaku mendownload dan menonton karya sinematografi di aplikasi telegram yang dilakukan oleh mahasiswa HK PTSK?. Metode Penelitian yang digunakan adalah kuisioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Studi ini memanfaatkan analisis sosiologi hukum Islam, dengan menggunakan teori tindakan sosial dan al-‘urf. Studi ini menunjukan bahwa penyebab perubahan perilaku mahasiswa HK PTSK dalam beraktivitas di telegram dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari dorongan atau perasaan individu berupa kebutuhan akan hiburan, sikap egoisme, kesadaran yang rendah terhadap hak cipta dan sikap kurang menghargai hukum. Faktor ini dikategorikan sebagai tindakan afektif karena dilakukan berdasarkan dari dorongan perasaan atau ekspresi individu. Sementara itu, faktor eksternal yang melatarbelakanginya yaitu adanya perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan terknologi terutama media sosial, adanya rekomendasi pemakaian aplikasi telegram dari orang terdekat, dan pemanfaatan kelebihan yang ditawarkan aplikasi telegram berupa gratis dan praktisnya. Faktor ini dikategorikan sebagai tindakan rasional instrumental, karena dilakukan berdasarkan pertimbangan yang logis. Berdasarkan tinjauan sosiologi hukum Islam, perilaku mendownload dan menonton karya sinematografi di aplikasi telegram yang dilakukan oleh mahasiswa HK PTSK dipandang sebagai al-'urf al-fāsid (al-'urf yang rusak/salah) karena perilaku tersebut mendukung pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh para penyebar video dan dalam praktiknya lebih banyak memberikan kemafsadahan daripada kemaslahatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: DR. Fathorrahman, S. Ag., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Perilaku,;Karya Sinematografi, Sosiologi Hukum Islam
Subjects: Ekonomi Syariah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syari'ah (S-1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 01 Feb 2024 09:52
Last Modified: 01 Feb 2024 09:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63313

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum