PERLINDUNGAN KONSUMEN JUAL BELI ONLINE PADA PLATFORM LAZADA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

Laila Nur’aeni, NIM.: 19203012021 (2023) PERLINDUNGAN KONSUMEN JUAL BELI ONLINE PADA PLATFORM LAZADA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERLINDUNGAN KONSUMEN JUAL BELI ONLINE PADA PLATFORM LAZADA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF)
19203012021_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PERLINDUNGAN KONSUMEN JUAL BELI ONLINE PADA PLATFORM LAZADA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF)
19203012021_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pada era milenial ini, jual beli tidak hanya dilakukan secara bertatap muka, bisa dilakukan dengan media online. Lazada salah satu platform jual beli yang banyak digunakan saat ini. Selain bisa bayar di tempat atau Cash on Delivery (COD), ongkir pada lazada ini relatif murah. Dengan fitur COD dan ongkos kirim (ongkir) yang relatif murah, maka banyak penjual dan pembeli yang menggunakan platform lazada ini untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam platform lazada, pembeli bisa melakukan pengembalian barang dan atau dana, namun kenyataannya banyak pelanggan atau konsumen yang mengeluh akan ketidaksesuain barang dengan foto, deskripsi, motif dan bahkan adanya cacat atau barang rusak yang tidak kunjung mendapatkan penyelesaian. Selama 2021 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia memerima 535 pengaduan, yang mana e-commerce mendapat aduan pada tingkat kedua yaitu sebanyak 17,20%. Berdasarkan data yang ada e-commerce meningkat sebesar 12,70% dibanding tahun sebelumnya. Dari 17,20% aduan lazada berada di tingkat ketiga dengan 11% aduan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis empiris. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan lazada sebagai penyedia platform jual beli sudah berusaha memberikan upaya perlindungan konsumen baik dari segi hukum Islam maupun hukum positif yang berlaku di Indonesia. Dibuktikan dengan adanya kesempatan untuk melakukan pengembalian barang dan atau dana apabila terdapat barang yang rusak atau cacat, tidak sesuai dengan representasi dan bahkan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan. Akan tetapi upaya lazada ini belum maksimal karena ada beberapa barang yang tidak dapat dikembalikan dengan alasan tertentu. Salah satu kelemahan lazada yaitu lazada akan mengkomunikasikan kepada penjual apabila terdapat informasi, deskripsi, harga dan gambar yang tidak akurat mengenai produk berdasarkan keluhan atau laporan pelanggan. Yang berarti pelanggan sendiri harus berhati-hati ketika memilih toko atau barang di platform lazada ini. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen hanya berlaku di wilayah hukum Republik Indonesia, sedangkan hukum Islam dapat diberlakukan dimana saja tidak terikat dengan wilayah hukum. Dapat diartikan perlindungan konsumen dalam hukum Islam lebih luas dan mendalam sehingga dapat melengkapi hal-hal yang belum dilindungi dalam Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Moh. Tamtowi , M. Ag.
Uncontrolled Keywords: marketplace; barang rusak; khiyar; perlindungan konsumen.
Subjects: Ilmu Syariah
Hukum Islam > Jual Beli dalam Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ilmu Syari'ah (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 01 Feb 2024 13:52
Last Modified: 01 Feb 2024 13:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63317

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum